Minggu, 31 Januari 2016

Potensi dan Upaya Indonsia Menjadi Negara Maju (Makalah)



Tugas IPS
(Korea Selatan)



Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

Disusun oleh :
Lutfi Maulana
IX A
11


SMP N 1 Salaman Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran 2015/2016


Halaman Penysunan

Tanggal penentuan judul
Tanggal 07 September 2015
Tanggal penyusunan
Tanggal 30 Agustus 2015 – 13 September 2015
Tanggal pengesahan
Tanggal 13 September 2015


Kajoran, 13 September 2015
Penyusun
                                   
Lutfi Maulana


Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang  Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas proyek yang berjudul “ Tugas Proyek IPS (Korea Selatan) ini dengan baik tanpa ada halangan. Tugas Proyek ini berisi tentang beberapa hal yang ada di Korea Selatan.
Terselesaikannya Tugas ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1.    Bapak kepala sekolah
Yang telah mengizinkan dan bertanggung jawab atas p
enyusunan tugas proyek ini.
2.    Guru Pembimbing
Yang telah menjaga dan memberi pengarahan yang
saya butuhkan sehingga saya bisa tahu hal-hal yang saya belum tahu.
3.     Wali Kelas
Yang telah memberi pengajaran
kepada semua murid kelas IX A.
4.    Ayah dan Ibu
Yang telah memberikan
dorongan, semangat, kasih sayang kepada saya.
5.    Teman-temanku
Yang telah
memberi support kepada saya tentang penyusunan tugas proyek ini.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas proyek mata pelajaran IPS. Selain itu, saya berharap semoga hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi referensi untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, saya mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Saya mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
                                                                                                           



Kajoran, 13 September 2015
Penyusun


Lutfi Maulana
Daftar isi
           
Halaman Penyusnan                                                     i
Kata pengantar                                                             ii
Daftar isi                                                                      iii
BAB I                                                                         1
                        Pendahuluan                                                    1
A.    Latar Belakang                                                 1
B.     Tujuan Penulisan                                              2
C.     Manfaat Penulisan                                           2
BAB II                                                                         3
                        Pembahasan                                                     3
A.    Asal Usul Negara                                             3
B.     Letak Astronomis                                            5
C.     Letak Geografis                                               6
D.    Keadaan Alam                                                 7
E.     Sunber Daya Alan                                            10
F.      Keadaan Sosial Ekonomi                                  11                 
G.    Keadaan Sosial Budatya                                   18
BAB III                                                                       35
A.    Simpulan                                                          35
B.   Saran                                                                35
Daftar Pustaka                                                              36



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dari segi usia pra dan pasca kemerdekaan, Indonesia tidak jauh berbeda dengan Korea Selatan.  Indonesia dan Korea Selatan sama-sama menjadi negara miskin setelah lama dijajah. Namun, ada satu hal yang sangat mencolok antara Indonesia dan Korea Selatan pada sekarang ini. Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam dan tanah yang subur dibandingkan dengan  Korea Selatan yang kekurangan dengan sumber daya alamnya, ternyata dalam beberapa dekade kemudian justru Indonesia tertinggal jauh dibanding Korea.
Awalnya Korea Selatan adalah negara pertanian tradisional yang  miskin, kemudian Korea Selatan bangkit menjadi negara industri modern  yang disegani dunia. Diawal-awal pemulihan, Korea Selatan harus bergantung pada hutang luar negeri hanya untuk bertahan, bukan berkembang. Begitu lemahnya perekonomian Korea sehingga  AS memutuskan untuk mengurangi bantuan karena menganggap Korea Selatan tidak akan pernah bisa tumbuh. Dalam beberapa dekade kemudian, Korea Selatan mencetak prestasi yang sangat luar biasa sekaligus menjungkirkan semua pandangan rendah terhadap bangsa Korea.
Indonesia yang merdeka pada tahun yang sama dengan Korea Selatan, memiliki kelimpahan dalam sumber daya dan hasil alamnya, ternyata tertinggal sangat jauh 4 dekade kemudian. Selama kurun 1960-1990, Korea Selatan termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Dan hingga saat ini, Korea Selatan telah mengalahkan banyak negara dunia termasuk Eropa. Koea Selatan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke-15 terbesar dunia dan keempat di Asia setelah Jepang, China dan India. Korea Selatan menjadi salah satu negara eksportir barang manufaktur berteknologi tinggi utama, mulai dari elektronik, mobil/bus, kapal, mesin-mesin, petrokimia hingga robotik.
Pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan tidak lepas dari dukungan kebijakan Pembangunan Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan. Hayami (2001) mengatakan bahwa pengembangan pengetahuan melalui investasi di bidang pendidikan merupakan prasyarat bagi pertumbuhan produktivitas negara. Industrialisasi yang bertumbuh pesat tidak hanya didukung oleh faktor teknologi, tetapi juga kualitas pekerjanya. Hal ini terbukti dengan sektor industri di Korea Selatan saat ini menyerap lebih banyak pekerja dibandingkan sektor pertanian.
B.     Tujuan Penulisan
Tujuan utam dari penulisan karya tulis ini adalah utuk memenuhi tugas proyek kelaas IX tahun ajaran 2015/2016.selain itu, karya tulis ini dibuat untuk membuka paradigma baru bagi pemikiran para pembaca mengenai betapa pentingnya pembangunan sumber daya manusia dan bagaimana pembangunan sumber daya manusia tadi dapat berdampak pada industrialisasi suatu Negara, hingga akhirnya dapat menggerakkan pertumbuhan negara tersebut dalam waktu yang relatif singkat, seperti apa yang dialami secara nyata oleh Korea Selatan. Lewat karya tulis ini, kami ingin agar bangsa Indonesia bisa belajar dari pengalaman kemajuan Korea Selatan dan mengimplikasikannya dalam usaha-usaha pembangunan Indonesia.
C.    Manfaat Penulisan
            Pemaparan dan gagasan yang diberikan dalam karya tulis ini diharapkan dapat memberi alternatif referensi usaha-usaha yang dapat dilakukan Pemerintah untuk memajukan Indonesia, serta dapat menggerakkan Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersedia bergerak bersama dan melakukan langkah-langkah konkret baik dari sisi kebijakan pendidikan maupun industri agar benar-benar dapat merealisasikan kemajuan pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Asal-usul Negara
Korea (Korea Selatan dan Korea Utara) dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut dengan Gojoseon untuk menhindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun. Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han Gojoseon mulai berdisintegrasi.
Peta Tiga Kerajaan Korea pada akhir abad ke-5.
Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye dan konfederasi Samhan menduduki Semenanjung Korea dan Manchuria Selatan. Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang mengatur Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae. Hubungan antara Korea dan China berjalan dengan baik pada masa Dinasti Silla. Kerajaan ini runtuh akibat adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada abad ke 10, Kerajaan Silla jatuh dan menyerah kepada dinasti Goryeo pada tahun 935.
Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai. Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang. Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.
Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk: Korea demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Pada 1950, Korea Utara menginvasi Korea Selatan yang dikenal dengan nama Perang Korea.


B.     Letak Astronomis
Letak astronomis Korea yaitu 33˚ LU sampai 39˚ LU dan  124˚ BT sampai 132˚ BT . Keistimewaan iklim di Korea Selatan  bersifat ilkim benua dan iklim samudra. Korea Selatan mempunyai 4 musim yang berbeda, tidak seperti Indonesia yang dilalui garis katulistiwa yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan menyebabkan Indonesia hanya memiliki 2 musim berbeda. Mari kita bahas satu persatu 4 musim Korea.
Ketika musim panas, yang dimulai pada bulan Juni hingga Agustus. Masa ini adalah masa yang paling panas dalam setahun. Pada bulan Agustus suhu berkisar antara 25,4, karena 3 bagian semenanjung Korea Selatan dikelilingi laut. Hingga musim panas sangat sesuai dengan olahraga di laut, biasanya musim berenag di pantai merupakan bulan Juli dan Agustus.
Kedua adalah musim dingin, adalah musim terdingin dalam setahun, dengan suhu rata-rata berkisar -8 di daerah Utara, dan 0 di daerah Laut Selatan. Musim dingin dimulai bulan Desember hingga bulan Pebruari. Masyarakat biasanya menikmati olahraga musim dingin dan pariwisata salju.  Di kawasan pegunungan daerah timur, salju cukup banyak turun, hingga daerah permainan ski dan kawasan papan luncur salju dapat dinikmati mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari.
Yang Ketiga adalah musim semi yang terjadi antara bulan Maret hingga Mei. Di musim ini tidak dingin dan juga tidak panas, hingga sesuai untuk berjalan-jalan. Hujan juga relatif lebih banyak turun,namun suhu udara cukup enak dan pemandangan disertai bunga dan pohon-pohon.
Yang terakhir adalah musim gugur terjadi antara bulan September hingga November. Hujan tidak begitu banyak turun dibanding dengan musin Semi. Di musim gugur udara sangat cerah, hingga paling sesuai untuk berjalan-jalan. Oleh karena itu, kebanyakan festival dan acara olahraga diselenggarakan di musim gugur.
Curah hujan rata-rata pertahun 1260, 50% hujan dari seluruh curah hujan, turun mulai bulan Juni hingga awal bulan September. Cirikhas bencana di Korea Selatan di daratan seperti gempa bumi yang jarang terjadi. Yang banyak terjadi biasanya topan, hujan deras, salju hebat, musim dingin yang hangat, kerugian akibat cuaca dingin dan sebagainya. Bencana Topan ~ Diantara sekitar 28 topan yang terjadi setiap tahun di samudra Pasifik Utara, 2~3 topan yang melewati semenanjung Korea Selatan menimbulkan bencana. Hujan deras ~ Biasanya hujan deras membawa bencana di musim panas. Kini kerugian akibat hujan deras cenderung semakin sering terjadi. Banjir ~ Meskipun pengendalian banjir lancar dilakukan berkat adanya pembangunan bendungan multiguna, namun terkadang terjadi kerugian banjir akibat hujan deras, musim hujan yang panjang dan sebagainya.

C.    Letak Geografis
Letak geografis Korea Selatan yaitu :
·         Utara               : Korea Utara 
·         Selatan            : Laut Cina Timur 
·         Barat               : Laut Kuning 
·         Timur               : Laut Jepang
·         Tenggara         : Selat Korea
Korea Selatan merupakan negara yang terletak di Asia Timur, tepatnya mencakup bagian selatan Semenanjung Korea pada koordinat 37 00 N, 127 30 E. Satu-satunya negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan adalah Negara Korea Utara dengan panjang perbatasan 238 km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayah Korea Selatan sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang. Luas wilayah daratan keseluruhan adalah 99.678 km².
Luas Korea Selatan adalah  99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.
D.   Keadaan alam
Terkait dengan kondisi geomorfologinya, Korea Selatan memiliki bentuk topografi yang relatif kasar dengan gunung, rangkaian pegunungan dan dataran yang sempit di bagian timur. Gunung tertinggi di Korea Selatan adalah Hallasan (1.950 m) yang berada di Pulau Jeju. Terdapat 3 rangkaian pegunungan utama di Korea Selatan, yakni Taebaek, Sobaek dan Jiri. Hanya 30 % daratan Korea Selatan yang merupakan dataran rendah, karena sebagian besar wilayahnya adalah dataran tinggi dan pegunungan. Dataran rendah sebagian besar terletak di pesisir barat dan di lembah-lembah sungai utama. Dataran rendah yang terpenting adalah dataran rendah Sungai Han yang mencakup DKI Seoul, dataran rendah Pyeongtaek di pesisir barat, Lembah Sungai Geum, Lembah Sungai Nakdong, dataran Yeongsan dan Honam di barat daya. Dataran rendah di pesisir timur lebih sempit.
Sungai Han di malam hari
Dilihat dari kondisi perairan darat atau kondisi air permukaan, dari luas total Korea Selatan yang berupa perairan yaitu sekitar 2,800 km². Perairan tersebut meliputi Sungai Nakdong yang merupakan sungai terpanjang, yakni 521 km. Kemudian disusul oleh Sungai Han yang mengalir melewati Seoul panjangnya adalah 514 km. Sungai penting lainnya adalah Sungai Geum, panjangnya 401 km, Sungai Imjin dan Bukhan yang berhulu dari Korea Utara, serta Sungai Seomjin. Sungai-sungai utama di Korea Selatan mengalir dari utara ke arah selatan atau dari timur ke barat.
Korea Selatan memiliki banyak pulau kecil di lepas pantai perairannya. Pulau terbesar adalah Jeju-do, yang terletak pada bagian selatan semenanjung dengan luas 1.825 km². Pulau penting lainnya adalah Ulleung di Laut Jepang dan Ganghwa di perairan sebelah barat. Walau sebagian besar pesisirnya memiliki garis yang rata, pantai selatan dan baratnya berteluk-teluk dan mempunyai dataran berlumpur yang luas.
Korea Selatan beriklim sedang karena negara ini berada dalam kawasan curah hujan Asia Timur. Pengaruh masa udara dari dataran Asia lebih besar terhadap cuaca di Korea Selatan dibanding pengaruh dari Samudera Pasifik.
Korea yang terdiri dari semenanjung serta 3200 buah pulau yang besar dan kecil, terletak di bagian timur laut dari benua Asia. Korea tereletak bersebelahan dengan wilayah laut, Rusia dan Cina dari arah ke utara, serta berhadapan dengan Jepang dari arah selatan.
 Teritorial
Undang-Undang Republik Korea menetapkan semenanjung Korea dan pulau-pulau miliknya sebagai teritorial Republik Korea.
 Luas Wilayah
            Total Luas Semenanjung Korea          : 222.300 km2
Luas Teritorial Korea Selatan             : 99.392 km2 (sekitar 45% dari total luas Semenanjung Korea)
Cirikhas Bentuk Geografis
            Negara Korea berbentuk semenanjung yang memanjang dari utara ke selatan, namun jarak dari timur ke barat lebih panjang apabila pulau-pulau yang kecil juga dimasukkan. Panjang semenanjung Korea lebih kurang 840km dari selatan ke utara dan 1.200km dari timur ke barat.
Korea terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung yang mengelilingi hampir 75% dari kawasannya.
Bukit-bukit rendah menjadi ciri utama di daerah selatan dan barat, serta gunung-gunung yang lebih tinggi terdapat di daerah timur dan utara.
Gunung dan Sungai
Gunung yang paling tinggi di seluruh semenanjung Korea, adalah Gunung Baekdu (2.744m), sedangkan Gunung Hanla(1.950m) paling tinggi di Korea Selatan.
Sebagian besar sungai-sungai di Korea mengalir dari timur ke barat.
Sungai yang paling panjang di seluruh semenanjung Korea, adalah Sungai Amnok(790,7km) dan sungai yang paling panjang di Korea Selatan adalah Sungai Nakdong(525,15km). Selain itu, sejumlah sungai memiliki panjang melebihi 400km, seperti Sungai Duman (431,1km) dan Sungai Daedong(450,3km) di Korea Utara, dan Sungai Han(514,4km) dan Sungai Geum(401,4km) di Korea Selatan.
Garis Perbatasan 
·         Sungai Amnok dan Duman memisahkan semenanjung Korea dari Cina dan Rusia di utara.
·         Tigabagian semenanjung Korea berhadapan dengan laut, yakni dengan Jepang di Laut Timur, dengan Cina di Laut Barat dan dengan samudera Pasifik di Laut Selatan

E.     Sumber Daya Alam
Korea Selatan masih tergolong negara agraris termiskin di dunia. Namun, dalam dua tiga dasawarsa, negeri yang terkoyak perang saudara itu berubah menjadi negara industri baru nan sejahtera. Pasca-Perang Korea 1950-1953, Korsel tidak lebih dari tumpukan debu. Perang hanya menyisakan desa-desa yang compang-camping, tanah telantar, serta 48 jutaan warga miskin dan kurang makan. Begitulah sejarawan militer Amerika Serikat, Russel Gugeler, menggambarkan kondisi ”Negeri Gingseng” pada 1966 dalam buku Korea 1988: A Nation at the Crossroads (editor G Cameron Hurst III, 1988). ”Lahan pertanian kami sempit dan tidak akan cukup untuk memproduksi makanan untuk seluruh rakyat Korsel. Kami bahkan tidak punya minyak setetes pun,” ujar profesor Park
Hanya dalam dua dasawarsa sejak program pembangunan ekonomi nasional dicanangkan pada 1960-an, Korsel bergerak untuk berubah menjadi negara industri baru. Tahun 1984, PDB Korsel mulai melewati Indonesia dan selanjutnya berlari kencang tanpa pernah bisa terkejar oleh Indonesia hingga saat ini. Pada 2014, PDB Korsel mencapai 1,308 triliun dollar AS dan berada di peringkat ke-14 dunia, sedangkan Indonesia 868,34 miliar dollar AS.
Wajah Korsel berubah drastis. Desa-desa yang compang-camping dan warganya kelaparan akibat perang saudara tidak ditemukan lagi. Kami mencoba menyelami kehidupan di sebuah desa di Incheon yang berjarak hanya sepelemparan batu dari stadion Asian Games, Incheon Asiad.
Kami bertemu Kim Jum-soon, seorang ibu berusia 54 tahun, yang sedang membuat berkilo-kilogram kimchi, makanan khas negeri itu yang berupa sayuran terfermentasi. Sayur-mayurnya ia tanam sendiri di lahan 1.200 meter persegi. ”Ini untuk kami konsumsi sendiri. Saya tak perlu berjualan karena gaji suami saya sebagai karyawan perusahaan listrik sudah cukup,” ujar Jum-soon, si ibu petani yang datang ke kebunnya dengan mobil sedan.
Potret Korsel yang sejahtera terlihat amat nyata tanpa perlu penjelasan lanjutan. Jembatan-jembatan kokoh dan panjang melintang di atas sungai-sungai besar, transportasi massal seperti kereta bawah tanah dan bus menghampiri stasiun dan halte setiap 3 menit sekali. Jalan-jalan di tengah kota mirip catwalk, tempat orang-orang berpakaian modis dan mahal berseliweran nyaris setiap detik. Di restoran, setiap orang makan dalam porsi besar.
”Orang Korsel makan banyak, tetapi orang di Korut belum tentu bisa makan,” ujar Oh Joo-suk, pengusaha asal Busan. Malam itu, kami makan di sebuah restoran di Gangnam—salah satu pusat kehidupan urban di Seoul—sambil memandangi gedung-gedung jangkung bermandikan cahaya
Bagaimana Korsel bisa melompat dari negara miskin menjadi negara sejahtera dalam waktu singkat? Sarjana dan media Barat menyebut apa yang terjadi pada Korsel sebagai ”keajaiban”. Namun, kemajuan yang diraih Negeri Ginseng tidak terjadi dalam satu malam. Setelah perang saudara reda di awal semester kedua 1953, kata Rezky Kim Seok-gi, Direktur Pusat Kebudayaan Korea (KCC), para pemimpin Korsel menyusun rencana pembangunan lima tahunan dan mempercepat pembangunan infrastruktur. ”Rencana itu kami jalankan dengan disiplin tinggi dan kerja keras di bawah kepemimpinan kuat,” ujarnya.

F.     Keadaan Sosial Ekonomi
Perekonomian Korea Selatan sejak tahun 1960-an telah mencatat rekor perkembangan yang luar biasa. Perkembangan ini terutama ditentukan lewat integrasi negara ini kepada perekonomian dunia yang modern dan berteknologi tinggi. Saat ini pendapatan perkapita Korea Selatan telah setara dengan pendapatan negara-negara Uni Eropa.   Selama kurun waktu 1980-an, Korea Selatan mengadopsi sistem kedekatan antara sektor pemerintahan dan bisnis yang termasuk juga kredit yang terarah, pembatasan impor, dan pensponsoran industri-industri khusus. Pemerintah Korea Selatan mendorong impor bahan-bahan baku mentah dan teknologi dengan mengorbankan barang konsumtif serta mendorong masyarakat untuk menabung dan melakukan investasi.
Pembagian wilayah administratif Korea Selatan terdiri atas:

Kota Istimewa/Khusus
Kota Istimewa/Khusus Seoul (Seoul Teukbyeolsi; 서울특별시; --特別市)Pembagian administratif Korea Selatan.
Kota Metropolitan
Kota Metropolitan Busan (Busan Gwangyeoksi; 부산광역시; 釜山廣域市)
Kota Metropolitan Daegu (Daegu Gwangyeoksi; 대구광역시; 大邱廣域市)
Kota Metropolitan Incheon (Incheon Gwangyeoksi; 인천광역시; 仁川廣域市)
Kota Metropolitan Gwangju  (Gwangju Gwangyeoksi; 광주광역시; 光州廣域市)
Kota Metropolitan Daejeon  (Daejeon Gwangyeoksi; 대전광역시; 大田廣域市)
Kota Metropolitan  Ulsan (Ulsan Gwangyeoksi; 울산광역시; 蔚山廣域市)
Provinsi
Provinsi  Gyeonggi  (Gyeonggi-do; 경기도; 京畿道)
Provinsi  Gangwon  (Gangwon-do; 강원도; 江原道)
Provinsi  Chungcheong Utara (Chungcheongbuk-do; 충청북도; 忠淸北道)
Provinsi  Chungcheong Selatan(Chungcheongnam-do; 충청남도; 忠淸南道)
Provinsi  Jeolla  Utara (Jeollabuk-do; 전라 북도; 全羅北道)
Provinsi  Jeolla  Selatan (Jeollanam-do; 전라 남도; 全羅南道)
Provinsi  Gyeongsang Utara (Gyeongsangbuk-do; 경상 북도; 尙北道)
Provinsi  Gyeongsang Selatan (Gyeongsangnam-do; 경상 남도; 尙南道)
Provinsi Jeju (Jeju-do; 제주도; 濟州道)
Namun demikian, seiring dengan gelombang krisis ekonomi yang melanda Asia, Korea Selatan tidak terkecualikan sebagai salah satu negara yang terkena krisis. Rasio hutang yang tinggi, pinjaman yang tinggi, serta ketidakdisiplinan sektor ekonomi telah menjatuhkan perekonomian Korea Selatan pada tahun 1998. Setelah empat tahun berada dalam pengobatan yang dilakukan oleh IMF, perlahan perekonomian Korea Selatan meningkat kembali secara gradual. Dituntun oleh pengeluaran konsumsi serta peningkatan ekspor yang signifikan, pada tahun 2002 Korea Selatan mencatat perkembangan perekonomian yang ditandakan oleh peningkatan GDP sebesar 7 persen yang juga menandakan kelulusannya dari program dan pengawasan IMF. Korea Selatan telah membayar kembali sisa pinjamannya sebesar US$ 19,5 milyar, dua tahun lebih cepat dari perkiraan semula. Antara tahun 2003 – 2005, pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 4 persen. Populasi Korea Selatan telah berkembang sangat pesat semenjak berdirinya negara republik ini pada tahun 1948. Pada saat sensus untuk pertama kalinya pada tahun 1949, jumlah populasi Korea Selatan mencapai 20.188.641 jiwa. Sensus pada tahun 1985 mencapai angka 40.466.577 jiwa. Pertumbuhan penduduk Korea Selatan cukup lambat, per tahunnya hanya 1.1% dari tahun 1949 sampai 1955, saat jumlah penduduk menembus angka 21,5 juta jiwa. Pertumbuhan selanjutnya menajdi lebih cepat antara tahun 1955 dan 1966 dengan populasi mencapai 29,2 juta jiwa atau dengan angka pertumbuhan penduduk rata-rata 2,8%, namun selanjutnya menurun secara signifikan selama periode 1966 sampai 1985 dengan persentase pertumbuhan 1,7%. Setelah itu pun menjadi semakin lambat sampai kurang dari 1%, seperti yang terjadi di negara-negara industri lain dan ini juga merupakan hasil yang ditargetkan oleh kementrian kesehatan dan hubungan social pada tahun 1990-an. Populasi mencapau 42,2 juta jiwa pada tanggal 1 Januari 1989.
Proporsi total jumlah penduduk di bawah usia 15 tahun mengalami kenaikan dan penurunan seiring dengan pertumbuhan penduduk. Pada tahun 1955, sekitar 41,2% jumlah populasi adalah usia di bawah 15 tahun. Persentase tersebut naik menjadi 43,5% pada tahun 1966 sebelum turun drastic ke angka 38,3% pada tahun 1975, 34,2% pada tahun 1980, dan 29,9% pada tahun 1985. Dengan menurunnya angka pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kelompok usia menengah (dari usia 18,7 tahun sampai 21,8 tahun antara tahun 1960 dan 1980), struktur usia piramida populasi telah berubah menjadi seperti yang umum dijumpai di negara-negara industri lain.
Berdasarkan Lembaga Perencanaan Ekonomi pemerintah, penduduk Korea Selatan akan mencapai total antara 46 juta samnpai 48 juta jiwa sampai akhir abada ke-20, dengan angka pertumbuhna penduduk berkisar antara 0,9% sampai 1,2%. Lalu populasi akan mengalami stabilitas (berhenti bertumbuh) pada tahun 2023 dengan populasi sekitar 52,6 juta jiwa. Angka kelahiran di Korea Selatan kini menjadi salah satu yang terendah di dunia. Pada tahun 2006, tercatat 452.000 kelahiran dengan persentase 9,22%, meningkat sedikit daripada tahun sebelumnya yakni 483.000 kelahiran pada persentase 8,97%.
Pada tahun 2005, pemerintah membuat proposal tentang pengesahan reformasi kaum buruh dan skema dana pensiun perusahaan untuk membuat pasar tenaga kerja lebih fleksibel. Pemerintah juga memperkenalkan kebijakan real-estate untuk mendinginkan spekulasi yang dibuat oleh sektor properti. Perkembangan yang positif ini dibarengi dengan berbagai upaya restrukturisasi di sektor keuangan, korporasi dan publik. Pemulihan ekonomi Korsel yang berlangsung cepat tersebut sebagian besar juga didukung dengan penerapan kebijakan suku bunga yang rendah dan stabilisasi pasar domestik. Kebijakan ini pada gilirannya mendorong iklim investasi dan permintaan domestik. Secara umum, perekonomian Korea Selatan lewat ditandai lewat tingkat Inflasi yang moderat, tingkat pengangguran yang rendah, surplus dari ekspor, dan pendistribusian pendapatan yang merata. Semua ini menandakan solidnya perekonomian Korea Selatan.
Menurut Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan, pada tahun 2006 perekonomian Korea Selatan akan terus berkembang walaupun ancaman kondisi eksternal seperti harga minyak dunia tetap membayangi. Pada tahun 2006 ini, Korea Selatan telah mereformasi sektor perpajakan yang sejalan dengan arah kebijakan ekonomi makro Korea Selatan pada paruh kedua tahun 2006. Komposisi perekonomian dilihat dari pendapatan per kapita Korea Selatan adalah sebesar 3.3 persen untuk sektor pertanian, 40.3 persen untuk sektor industri, dan 56.3 persen untuk sektor Jasa.
Tiga tren utama yang diidentifikasikan akan memberikan efek positif kepada pertumbuhan industri Korea Selatan adalah:
1)      Pendewasaan teknologi digital dan jaringan
2)      Integrasi teknologi inter-disipliner
3)      Kerjasama ekonomi antara Korea Selatan dan Korea Utara, yang pada tahun 2006 mencapai 1 milyar dollar AS
Sebaliknya, tiga tren utama yang diidentifikasikan akan memberikan efek negatif kepada
industri Korea adalah:
1)      Populasi angkatan kerja muda yang semakin berkurang
2)      Pengikisan dan degradasi lingkungan yang berakibat kepada masalah ingkungan hidup
3)      Hegemoni teknologi: permasalahan hak cipta


2002
2003
2004
2005
GDP (US$ 1 juta) Purchasing power parity
1.056
GDP Per-Capita (PPP)
17,006
17,580
21.851
Inventory (%, year-on-year)
-0.8
5.7
9.4
2.4
Average Operating Ratio (%)
78.4
78.3
80.3
78.2
Tingkat Pengangguran (%)
3.1
3.4
3.5
3.6
Pengangguran (ribu)
708
777
813
843
Indeks Harga Konsumen (%, year-on-year)
2.7
3.6
3.6
2.7
Neraca Transaksi Berjalan (US$ 1 juta)
5,394
12,321
27,613
16,559
Indikator Ekonomi Riil
Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per kapita kira-kira sama dengan negara miskin lainnya di Afrika dan Asia. Kemudian Perang Korea membut kondisi semakin parah. Sekarang PDB per kapita kira-kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004, Korea Selatan bergabung dengan “klub” dunia ekonomi trilyun dolar. Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga kerja. Pemerintah mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi barang konsumsi dan mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi. Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.
Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena ekonomi dunia yang melambat, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan pada 2002 sangat mengesankan di 5,8%.
Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah beruabah menjadi negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun. Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata. Melonjaknya harga minyak internasional dan faktor eksternal lainnya yang tidak menguntungkan sangat mempengaruhi perekonomian dunia, namun perekonomian Korea Selatan malah menunjukkan kondisi yang baik, sebagaimana ditunjukkan indeks makroekonomi. Pertumbuhan pendapatan melampaui pertumbuhan ekonomi untuk pertama kali selama 5 tahun. Sejalan dengan membaiknya ekspor dan pulihnya konsumsi swasta, perekonomian Korea Selatan diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, produk domestik bruto perkapita diperkirakan akan melampaui 20.000 dolar.Indeks ini membuktikan bahwa perekonomian Korea memiliki fondasi yang kuat, namun kehati-hatian dan kebijaksanaan masih dibutuhkan karena ketidak menentuan kondisi perekonomian global.
Berdasarkan laporan pemasukan berdasarkan kuartal Bank Korea Selatan, produk domestik bruto tumbuh sebesar 1,3 % pada periode bulan Juli-September dari kuartal sebelumnya, dan 5,2% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan nasional bruto tumbuh 1,7% pada kuartal ke-3 dari kuartal sebelumnya, dan 5,4% dari tahun sebelumnya. Baru terjadi pertama dimana kali tingkat pertumbuhan tahunan pendapatan nasional bruto melampaui tingkat pertumbuhan produk domestik bruto tahunan sejak kuartal ketiga tahun 2002. Pendapatan Nasional Bruto, yang terdiri dari jumlah keseluruhan produk yang di produksi dalam satu negara, ditambah dengan bunga dan pemasukan keuntungan penjualan saham yang diterima dari luar negeri, adalah ukuran daya beli suatu negara. Dalam hal ini, angka pertumbuhan Pendapatan Nasional Bruto yang melampaui angka pertumbuhan produk domestik bruto menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan dalam daya beli masyarakat dari pada perluasan ekonomi.
Tanda-tanda baik lainnya adalah kondisi ekspor nasional. Pada kenyataannnya Korea Selatan mencapai rekor ekspor bulanan tertinggi pada bulan Nopember. Berdasarkan perhitungan sementara kementerian Perdagangan, Industri dan Energi, ekspor nasional meningkat 17,5% menjadi 35,95 milyar dolar pada bulan Nopember tahun lalu, sementara impor meningkat 26,5% menjadi 33,85 milyar dolar. Baik ekspor maupun impor mencatat angka tertinggi bulanan. Korea Selatan juga mencatat surplus perdagangan sebesar 2,1 milyar dolar pada bulan Nopember, sehingga menjadikan neraca perdagangan aktif selama 56 bulan berturut turut. Kondisi perekonomian yang baik, sangat memiliki arti penting karena hal ini dicapai disaat melonjaknya harga minyak, terjadinya krisis pasar kredit perumahan di Amerika Serikat, menguatnya nilai tukar won dan berbagai faktor eksternal lainnya yang tidak menguntungkan. Sebagai hasilnya, produk domestik bruto Korea Selatan akan melampaui 20.000 dolar dalam tahun ini.
Namun, sebaiknya Korea Selatan tidak cepat merasa puas dengan kondisi saat ini. Faktor luar masih belum menentu, dan ada tanda-tanda tentang ketidak stabilan harga. Lebih jauh lagi, pertumbuhan Pendapatan Kotor Nasional adalah phenomena sementara, yang disebabkan oleh demam investasi bagi dana luar negeri. Berdasarkan semua ketidak menentuan ini, indeks makroekonomi telah menunjukkan kondisi yang baik walaupun ada faktor-faktor luar yang tidak mendukung, karena fondasi perekonomian Korea yang kuat.
Korea Selatan melakukan hubungan diplomatik lebih dari 188 negara. Korea Selatan juga tergabung dalam PBB sejak tahun 1991, bersamaan dengan bergabungnya Korea Utara. Pada 1 Januari 2007, Menteri Luar Negeri Korea Selatan pada saat itu, Ban Ki-moon resmi menjadi Sekretaris Jenderal PBB menggantikan Kofi Annan. Selain itu, Korea Selatan juga menjadi mitra stratergis ASEAN sebagai anggota Asean Plus 3 dan aktif dalam forum ekonomi dunia lainnya seperti G-20, APEC dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur.
Korea Selatan menjalin hubungan erat dengan RRT, terutama sejak Korea Selatan memutuskan hubungan dengan Republik Tiongkok. Uni Eropa menjadi mitra penting perdagangan Korea Selatan dan menjadi tujuan utama ekspor Korea Selatan. Hubungan diplomatik dengan Jepang tidak pernah dicatatkan secara formal sejak Perang Dunia II, namun Traktat Hubungan Dasar antara Jepang dan Korea Selatan yang ditandatangani tahun 1965 menjadi dasar utama hubungan kedua negara. Korea Selatan dan Jepang mengalami persengketaan mengenai masalah Batu Liancourt.Namun, secara administratif, kepulauan ini dimiliki oleh Korea Selatan karena Pengawal Pantai Korea Selatan bermarkas di pulau ini.
Invasi serta ketegangan dengan Korea Utara telah mendorong Korea Selatan mengalokasikan 2.6% dari PDB dan 15% dari pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan militer serta mewajibkan seluruh pria untuk mengikuti wajib militer. Jumlah tentara aktif Korea Selatan menempati urutan keenam terbesar di dunia, urutan kedua dalam jumlah tentara cadangan dan sebelas besar dalam urusan anggaran pertahanan.
Pasukan militer Korea Selatan terdiri atas Angkatan Darat (ROKA), Angkatan Laut (ROKN) dan Korps marinir (ROKMC). Angkatan bersenjata ini kebanyakan berkonsentrasi di daerah perbatasan Zona Demiliterisasi Korea. Seluruh pria Korea Selatan diwajibkan secara konstitusi untuk mengikuti wajib militer, umumnya untuk masa dua tahun.
G.    Keadaan Sosial Budaya
Dalam bidang sosial, hampir sebagaian besar penduduk Korea Selatan bergerak di bidang industri. Setelah industrialisasi tahun 1960an perubahan besar terjadi di Korea Selatan. Perpindahan perkerjaan penduduk dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang merupakan perkerjaan utama mereka terjadi secara besar-besaran. Seiring dengan industrialisasi tersebut juga muncul berbagai masalah ketenagaan kerjaan yang berkaitan dengan kesenjangan antar kelas dalam masyarakat. Akhirnya muncul berbagai perbaikan dalam bidang perudang-undangan yang mengarah pada kesejahteraan dan kesetaraan
Seiring dengan peningkatan dalam bidang ekonomi, kondisi kesehatan penduduk pun juga mengalami peningkatan secara signifikan. Akhir tahun 1960, angka harapan hidup penduduk hanya 51 tahun untuk pria dan 54 untuk wanita. Namun pada tahun 2006, peningkatan terjadi secara drastis hingga 75.5 tahun untuk pria dan 82,4 tahun untuk wanita. Dari World Population Data Sheet tahun 2012 kini usia harapan hidup pria 77 tahun dan 84 tahun untuk wanita. Hal ini menunjukkan peningkatan perhatian masyarakat yang positif terhadap kesehatan dan juga pelayan kesehatan serta obatan-obatan yang baik. 
Bila membicaran gender, sebelum tahun 1948 wanita masih mendapatkan perlakuan diskriminasi yang kehidupannya hanya sebatas lingkungan hidup. Namun, setelah berdirinya Republik Korea, kaum wanita memperoleh hak-haknya  dan meraih kesetaraan sehingga mendapatkan pendidikan yang layak, pekerjaan, dan peran serta dalam kehidupan publik. Tahun 2005 pemerintah mengapuskan sistem kepala rumah tangga yang menjadi faktor utama diskriminasi terhadap wanita dan penghapusan ini menciptkan masyarakat yang benar-benar memiliki kesetaraan gender.   
Dalam bidang pendidikan, di Korea Selatan dibagi dalam beberapa bagian seperti pada umumnya di negara lain: kelompok bermain, sekolah dasar , pendidikan menengah, dan sekolah tinggi/universitas yang dimulai dari usia 4 tahun. Teknologi pada pendidikan di Korea juga dikembangkan hingga keseluruh daratan Korea dengan membuat jaringan akses internet berkecepatan tinggi di sekolah dasar dan lanjutan. Pemerintah Korea melalui Kementerian Pendidikan juga memberikan beasiswa bagi siswa-siswi yang berasal dari luar Korea hingga mencapai 100.000 siswa per tahun
Secara historis, kebudayaan Korea dipengaruhi oleh RRC, namun Korea mampu mengembangkan identitas budaya yang unik dan berbeda. Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan aktif dalam mendorong budaya tradisional dalam bentuk modern lewat pembiayaan dan program - program edukasi. Pengaruh topografi juga menjadi salah satu faktor bangsa Korea untung mengembangkan budayaya dengan karakter yang cinta damai namun dinamis yang telah menghasilkan budaya yang kontenplatif namun penuh semangat, optimistik namun sentimental.
Kitap dari Balok Kayu
Korea merupakan salah satu negara yang mejadi pusat budaya. UNESCO pun telah meresmikan warisan budaya dunia. Salah satunya dalah Kuil Haeinsa Janggyeongpanjeon yang merupakan tempat penyimpanan balok-balok kayu Tripitaka Koreana. Selain itu masih banyak tempat-tempat lain seperti tempat ibadah, kompleks istana, benteng, goa dsb di Korea selatan yang diresmikan sebagai warisan budaya dunia. 
Dalam hal seni tari dan musik, hingga tahun 1990an, trot dan ballad adalah musik populer yang mendominasi Korea Selatan. Namun pada tahun 1992 terjadi perubahan besar dalam dunia musik Korea Selatan yang dikenal dengan istilah K-Pop, grup ini mencampurkan elemen genre musik populer seperti rap, rock dan techno ke dalam musik mereka. Demam K-Pop kini melanda seluruh dunia dengan istilah yang lebih terkenal yaitu Hallyu. Kebudayaan yang sebelumnya berkiblat di dunia barat perlahan mulai bergeser ke arah timur dan keberadaan budaya Korea Selatan  kini seoleh-olah menjadi trendsetter baru kebudayaan dunia.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 kemerdekaan Korea diraih. tetapi sebelum Korea sempat merayakan kemenangannya setelah lama di jajah Jepang, meletus perang Korea yang memecah Korea menjadi 2 negara yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Pada tahun 1953, Republik Korea Selatan adalah negara termiskin di Asia. Ekonomi negara berantakan karena perang dengan Korea Utara dan tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan. Pemerintah Korea Selatan kala itu mewajibkan semua anak-anak di Korea sekolah. Walaupun tidak ada gedung sekolah yang telah hancur oleh perang. Mereka belajar dengan peralatan dan sarana apa adanya. Mereka belajar di lapangan terbuka, tanpa meja dan kursi. Karena hanya sumber daya manusia yang dapat diharapkan Korea untuk bangkit dari kehancuran negara tersebut. Korea Selatan tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, gas alam, dll yang dapat dimanfaatkan untuk membangun negara. Dengan dihentikannya bantuan keuangan dari Amerika Serikat setelah Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan memberikan masukan masukan negatif tentang Korea Selatan, maka Korea mencari bantuan dana dari pihak lain. Hanya Jerman Barat yang mau memberikan DM 140 juta ditukar dengan tenaga kerja terampil seperti ribuan perawat dan penambang. Gaji para tenaga kerja Korea di Jerman mencapai 2% dari total GDP Korea Selatan saat itu. Para tenaga kerja terampil inilah yang pada akhirnya menjadi awal dari kebangkitan ekonomi Korea. Sepulang dari Jerman, para tenaga kerja ini menjadi fondasi pembangunan industri di Korea. Sumber daya manusia menjadi satu-satunya andalan Korea untuk membangun negara. Pada tahun 1945 buta huruf di Korea mencapai 88%, pada tahun 1970 buta huruf di Korea 12,4%, dan pada tahun 1980 hanya tersisa 7%. Pendidikan di Korea dianggap sangat penting untuk mencapai kesuksesan secara finansial dan sosial. Menurut survei dari OECD Programme for International Student Assessment tahun 2006, Korea Selatan rangking 1 untuk problem solving, rangking 3 untuk matematika, dan rangking 7 untuk IPA. Dana pinjaman dari Jerman Barat ini dipakai untuk membangun pelabuhan, jalan tol,
Di Korea Selatan (Korsel) juga ada beberapa kebudayaan yang menjadi khas bangsa tersebut. Beberapa kebudayaan tersebut antara lain :
a) Budaya Perkawinan
Kebudayaan garis keluarga di Korea Selatan adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk bekerja. Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh suami atau jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah.
Budaya perkawinan Korea juga sangat menghormati kesetiaan. Para janda, jika suami mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut mati muda.
b) Budaya dalam hal keturunan
Dalam budaya Korea Selatan, keturunan atau anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang amat besar dari Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan untuk memiliki paling tidak seorang keturunan. Oleh karena budaya yang amat menghormati anugerah Tuhan tersebut, aborsi yang bersifat sengaja akan diberikan hukuman yang amat, yaitu hukuman mati. Akan tetapi, secara hukum, tidak akan diadakan hukuman mati. Hukuman mati biasanya hanya dilaksanakan di daerah pedalaman Korea di mana adat masih berpengaruh secara kuat.
Pembagian harta warisan dalam budaya ini amatlah adil. Tanpa memperdulikan jenis kelamin, keturunan dari seseorang akan mendapatkan pembagian harta dengan jumlah yang sama dengan saudara-saudaranya. Akan tetapi, dalam prakteknya ini tidak selalu terjadi. Kebanyakan orang tua menyisihkan lebih banyak harta warisan kepada anak tertua mereka.
c) Budaya Makanan
Dalam budaya Korea Selatan, ada satu makanan khas yang memiliki suatu arti yang tidak dimiliki oleh makanan lainnya. Makanan ini disebut kimchi. Di setiap sesi makan, ketidakberadaan kimchi akan memberikan kesan tidak lengkap. Kimchi adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan lain-lain) yang dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas. Dalam kenyataannya (menurut hasil penelitian kesehatan WHO), jenis-jenis kimchi memiliki total gizi yang jauh lebih tinggi dari buah manapun.
Hal yang membuat kimchi menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Faktor pertama adalah pembuatannya. Kimchi (dalam hal ini adalah kimchi yang dihidangkan untuk acara-acara spesial, bukan kimchi untuk acara makan biasa dan sehari-hari) dibuat oleh wanita dari keluarga bersangkutan yang mengadakan acara tersebut dan hanya bisa dibuat pada hari di mana acara tersebut dilaksanakan. Semakin banyak wanita yang turut membantu dalam pembuatan kimchi ini, semakin “bermakna” pula kimchi tersebut. Faktor kedua, Kimchi juga merupakan faktor penentu kepintaran atau kehebatan seorang wanita dalam memasak. Konon katanya, jika seorang wanita mampu membuat kimchi yang enak, tidak diragukan lagi kemampuan wanita tersebut dalam memasak makanan lain. Faktor ketiga adalah asal mula kimchi. Kimchi pada awalnya dibuat oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.
d) Kebiasaan / Tradisi, Kesenian, dan Bahasa Korea Selatan
Ada sebuah tradisi/kebiasaan yang cukup terkenal di Korea selatan. Tradisi ini dinamakan “Sesi Custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya. Tradisi Sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari, menurut adat Korea Selatan, tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi, Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase bulan yang dilihat.
Dalam tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, yaitu Irwolseongsin (dewa matahari bulan dan bintang), Sancheonsin (dewa gunung dan sungai), Yongwangsin (raja naga), Seonangsin (dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang. Pada hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan “Complete food session”.
Ada juga mitos lain dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, antara lain “Nut Cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada malam purnama pertama tahun baru, “Treading On The Bridge” yaitu berjalan dengan sangat santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam purnama pertama tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang tahun, dan “Hanging A Lucky Rice Scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok) pengambil nasi di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah sepanjang tahun.
Kesenian tradisional di Korea Selatan, dalam hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam penyembahan “lima dewa”. Ada beberapa alat musik tradisional yang digunakan, misalnya hyeonhakgeum (sejenis alat musik berwarna hitam yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum (alat musik mirip hyeonhakgum tetapi bentuk, struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah senar).
Musik di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu musik Jeongak dan musik Minsogak. Musik jeongak atau yang biasa disebut musik istana adalah musik yang dahulu hanya dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Sedangkan musik minsogak adalah musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea dan tidak memandang siapa yang memainkannya.
Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea Selatan antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim semi) yang ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa Irwolseongsin dan dewa Sancheonsin atas panen yang berhasil.
Rumah tradisional Korea disebut Hanok. Hanok biasanya terdiri dari bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang pelayan (haengrangbang). Masyarakat tradisonal Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Masyarakat Korea pun meyakini konsep Eum dan Yang (baik dan buruk) yang harus diseimbangkan untuk memilih suatu tempat tinggal. Selain itu, rumah yang dibuat harus berlawanan arah dengan gunung dan menghadap ke arah selatan. Rumah-rumah di Korea mepunyai alat penghangat bawah tanah yang disebut Ondol.
Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea . Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea. Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik dan scientific di dunia.
Kebiasaan Unik Orang Korea
e.) Kebiasaan orang Korsel di bidang olahraga
Seorang praktisi taekwondo memperagakan teknik dollyo chagi.
Sepak bola, basket, bulu tangkis, dan baseball adalah beberapa olahraga terpopuler di kalangan masyarakat Korea Selatan. Di bidang sepak bola, tim nasional Korea Selatan telah berhasil menembus babak kualifikasi Piala Dunia FIFA selama 8 kali berturut - turut dan merupakan rekor terbanyak di Asia. Baseball merupakan olahraga dengan jumlah spektator yang banyak, para pemilik klub baseball biasanya adalah para chaebol Korea Selatan. Tim baseball Korea Selatan berhasil meraih medali emas di Olimpiade 2008. Bulu tangkis telah menjadi perhatian para masyarakat terutama sejak banyak para pemain Korea Selatan yang menang dalam tingkat internasional.  Taekwondo adalah olahraga asli dari Korea yang berkembang dengan pesat dan menjadi olahraga resmi pada Olimpiade sejak tahun 2000 di Sydney, selain itu Korea juga memiliki beberapa macam olahraga bela diri lainnya seperti taekkyeon, hapkido, tang soo do, kuk sool won, kumdo dan subak. Selain sukses dengan pengembangan olahraga aslinya, Korea Selatan juga berhasil menjadi tuan rumah berbagai perhelatan acara olahraga akbar. Pada tingkat Asia, Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah Asian Games tahun 1986 di Seoul, 2002 di Busan, dan akan kembali menjadi tuan rumah pada 2014 di Incheon. Pada tingkat internasional, Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 1988 di Seoul dan bersama dengan Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002. Prestasi olahraga Korea Selatan terus meningkat. Korea Selatan menempati urutan keempat perolehan medali saat menjadi tuan rumah Olimpiade Seoul 1988, serta menjadi satu-satunya tim Asia yang berhasil menembus babak semifinal pada Piala Dunia FIFA 2002 yang diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang. Pada tahun 2010, Korea Selatan menjadi tuan rumah untuk balap mobil F1 di Yeongnam untuk pertama kalinya.
Saat ini indonesia sedang dilanda demam K-Pop sehingga budaya Korea Selatan pun perlahan-lahan mulai masuk. Mulai dari drama Korea sampai ke lagu-lagu K-Pop. Semua hal tersebut membawa budaya Korea Selatan dengan hal-hal unik yang dilakukan oleh orang Korea Selatan pun diadaptasi ke Indonesia. Macam-macam kebudayaan tersebut antara lain:
1.      Orang Korea rata-rata berteperamen tinggi. Mereka menganggap biasa untuk memaki dan berbicara keras pada bawahan.
2.      Hampir semua produk kosmetik wanita di Korea yang menjadi modelnya adalah pria.
3.      Orang Korea Selatan sangat menggilai gadget. Jadi ketika Anda berjalan-jalan di Korea baik di trotoar, subway dan tempat lainnya, orang Korea pasti akan selalu memegang handphone, tv pocket yang bahkan dilengkapi dengan headset.
4.      Menggendong orang mabuk. Mungkin Anda pernah menonton drama Korea Lovers in Paris, maka pasti Anda ingat dengan adegan Shuh-yuk menggendong Tae-young ketika mabuk. Itu adalah kebiasaan orang Korea. Mengapa begitu? Karena tempat perberhentian bus di sana tidak pas di depan bus tetapi harus ke terminal, jika naik taksi mahal dan tidak bisa sembarangan menyetop.
5.      Orang Korea memiliki fakta unik yakni mereka punya kebiasaan makan mie langsung dari panci. Tidak heran juga karena panci yang digunakan oleh mereka adalah panci kuningan sehingga lebih cepat dingin dan kata orang Korea lebih terasa kekeluargaan.
6.      Kebiasaan gosok gigi. Coba perhatikan pada setiap drama Korea yang Anda tonton, hampir selalu ada adegan menggosok gigi sambil ngomong atau sambil bernyanyi.
7.      Di Korea, bermesraan di depan umum adalah sesuatu yang biasa. Kalau Anda berjalan-jalan di Korea, jangan heran ketika melihat pasangan bergandengan tangan bahkan berpelukan. Bahkan pasangan-pasangan yang ada di Korea Selatan menganggap wajib untuk mengenakan baju couple.
8.      Orang Korea jarang makan dengan tangan karena dianggap kurang sopan.
9.      Dalam menerima atau menyerahkan sesuatu harus selalu dengan dua tangan.
10.  Orang Indonesia maupun orang Korea menganggap kontak mata sebagai pantangan dan tidak boleh dilakukan kepada orang yang dihormati atau lebih tua.
11.  Di Indonesia untuk menunjukkan sesuatu dengan sopan (menunjukkan sesuatu kepada orang yang lebih tua) menggunakan ibu jari, sedangkan di Korea menunjuk sesuatu dilakukan dengan jari telunjuk.
12.  Kebanyakan cowok korea tuh lebih perasa , romantis ,penyabar dan rapuh hatinya daripada ceweknya..
13.  Dalam kehidupan sehari-hari, berjabat tangan juga lazim di lakukan orang-orang Korea. Sebagai bentuk salam, umumnya orang Indonesia menggunakan jabat tangan dan cium pipi, sedangkan di Korea membungkukkan badan dan jabat tangan. Dalam hal jabat tangan terdapat perbedaan pula antara Indonesia dan Korea. Di Indonesia umumnya yang muda mengajak jabat tangan, sedangkan di Korea yang muda menunggu ajakan jabat tangan dari yang tua.
14.  Orang-orang Korea biasa memberikan salam saat perkenalan, sebelum makan, sesudah makan, ketika berpamitan, ketika tidur, dll, dengan cara menganggukkan kepala dan sedikit membungkukkan badan. Kepala di tundukkan sekitar 30-60 derajat selama 2-3 detik. Ini di lakukan ketika menyampaikan salam hormat kepada orang yang lebih tua atau di tuakan. Semakin dalam kita menundukkan kepala, berarti salam yang kita sampaikan semakin hormat. Ungkapan maaf juga biasanya di sertai dengan gerakan menundukkan kepala.
15.  Warga Korea selatan dinobatkan sebagai warga paling stress di Dunia karena 81% dari penduduk korea mengalami stress setiap harinya makanya banyak banget warga korea yang demen BUNDIR (Bunuh Diri) karena kehidupan korea yang keras
Kebiasaan sosial budaya orang Korsel di 4 musim
Korea selatan, negara ini memang memiliki banyak hal yang mengesankan. Di Indonesia sendiri kini tengah digemari banyak hal  yang berbau Korea, entah itu K-Pop, serial drama Korea, pariwisata, fashion atau yang lainnya. Tapi, ada juga sesuatu tentang Korea yang masih jarang diketahui banyak orang, yakni musim. Berbeda dengan Indonesia yang hanya memiliki 2 musim, Korea memiliki 4 musim cuaca, yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin.
Musim Semi
Musim semi di Korea Selatan
Di awali dengan musim semi, musim semi di Korea Selatan umumnya berlangsung antara bulan Maret sampai Mei. Cuaca dan suhu udara di musim ini sangat bersahabat. Musim semi ini juga bisa dibilang sebagai musim yang tepat untuk berwisata atau menikmati indahnya kota-kota di Korea Selatan. Banyak hal bisa dilakukan untuk mengisi musim semi yang cerah di Korea Selatan. Biasanya juga, bagi pecinta alam dan lingkungan, musim semi di Korea Selatan ini adalah masa yang paling tepat untuk menikmati keindahan tanaman-tanaman hias semisal magnolia, forsythia, dan lainnya. Di Korea Selatan sendiri, selama musim semi ini ada banyak hal yang menarik untuk diketahui dan juga untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata di Korea, misalnya saja Festival Musim Semi Korea yang biasa dilangsungkan juga antara Maret hingga Mei, kemudian ada juga Lotus Lantern Festival. Sementara itu, untuk tujuan wisatanya, bisa dipilih lokasi-lokasi yang indah dan menarik seperti Changgyeonggung Palace, Ilsan Lake Park, atau Jinhae Cherry Blossom Tunnel.
Lokasi wisata Jinhae Cherry Blossom Tunnel
Di Pulau Jeju-do, musim semi datang lebih awal dibanding wilayah Korea Selatan lainnya. Sebagian besar dari Pulau Jeju yang indah ini, di musim semi itu akan lebih banyak berwarna kuning, itu karena bunga-bunga Canola yang sedang mekar berseri. Keindahan bunga Canola ini juga dapat dinikmati dalam sebuah festival, yakni The Jeju Canola Flower Festival.
Hamparan bunga Canola berwarna kuning
Keceriaan musim semi di Korea Selatan juga makin ramai dengan adanya Cheongpungho Cherry Blossoms Festival. Pada festival yang dilangsungkan di area Danau Cheongpungho ini, para turis atau pengunjung akan disajikan pemandangan indah dari bunga-bunga yang bersemi. Di lokasi festival, akan terlihat banyak bunga Cherry Putih, Forsythias, Azaleas, dan bunga-bungan liar lainnya yang juga tak kalah indah.
Cheongpungho Cherry Blossoms Festival dengan latar pemandangan bunga Cherry putih yang sedang bersemi
Di musim semi juga, banyak warga Korea Selatan yang menikmati hari-harinya dengan berjalan-jalan melihat tumbuhnya bunga-bunga dan pepohonan. Menikmati banyak bunga berwarni-warni yang bersemi, berkunjung ke kota kuno Gyeongju bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan. Kota kuno Gyeongju ini sendiri merupakan kota peninggalan Dinasti Silla, sebuah dinasti kerajaan yang paling lama berkuasa di Korea.




Musim Panas
Musim panas yang cerah di Korea Selatan
Musim selanjutnya adalah musim panas. Bulan-bulan panas yang serba hangat di Korea terjadi di antara periode bulan Juni hingga awal September. Sementara puncak dari musim panas di Korea sendiri biasanya terjadi di antara masa akhir pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus. Dan sekedar informasi saja, di masa-masa ini juga lho biasanya banyak warga Korea yang meluangkan waktunya untuk pergi jalan-jalan berwisata bersama keluarga atau teman.  Liburan pantai adalah pilihan yang paling tepat untuk memanjakan diri di musim panas di Korea. Di pantai-pantai Korea, banyak aktivitas outdoor yang menyenangkan, yang bisa kita lakukan mulai dari sekedar jalan-jalan di atas pasir, berjemur menikmati hangatnya sinar matahari, berenang di birunya air laut, atau memancing dari atas perahu. Untuk pilihan pantainya sendiri, Korea menawarkan banyak pantai yang indah, sebut saja Gyeongpo Beach di Kota Gangneung, Naksan Beach di Kota Yangyang, atau juga Eurwangni Beach yang merupakan pantai favorit bagi kebanyakan warga Korea.
Menikmati musim panas Korea dengan wisata pantai
Di musim yang panas ini juga, olahraga bisa jadi kegiatan lain yang seru dan menarik. Kalau di Korea sendiri, ada beberapa jenis olahraga yang cukup populer dan biasa dilakukan oleh warga Korea atau turis-turis selama musim panan. Olahraga tersebut antara lain rafting, flyfish rides, bungee jumping, dan selancar.
Macam-macam olahraga pantai musim panas di Korea
Musim Gugur
Musim gugur di Korea Selatan, boleh dibilang sebagai masa yang romantis. Di sana-sini banyak daun berguguran menghiasi hari-hari yang tenang di Korea. Bulan September hingga November adalah waktunya musim gugur. Di sebagian besar wilayah Korea, dedaunan berubah warna menjadi kuning atau jingga selama musim gugur. Banyak peristiwa yang menarik terjadi di masa musim gugur ini, misalnya saja ada banyak festival di Korea yang dilangsungkan pada bulan-bulan September hingga November. Festival-festival tersebut antara lain Fetsival Gingseng, Festival Kembang Api, Festival Kimchi, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya, macam-macam festival yang diselenggarakan selama musim gugur ini adalah kegiatan-kegiatan yang unik, yang menggambarkan Korea dari bermacam sudut semisal budaya, makanan, seni, dan lainnya.
Korea Festivals, banyak festival menarik di musim gugur
Wisata Korea lagi-lagi menjadi primadona di musim gugur. Banyak tempat indah yang bisa dilihat para turis selagi musim gugur. Tempat-tempat wisata itu, kebanyakan menyuguhkan wisata panorama alam yang indah dan mempesona. Untuk tujuan wisatanya, ada banyak lokasi yang bisa dijadikan pilihan. Misalnya saja mengunjungi lembah Cheonbuldong yang sangat terkenal di sekitar pengunungan Seoraksan. Masih di kawasan pegunungan Seoraksan, para turis juga bisa berkunjung ke Seoraksan National Park. Di taman nasional yang diresmikan pada 2006 silam ini, para turis dapat menikmati banyak keindahan alam dan mahluk hidupnya seperti aneka tumbuhan dan hewan yang hidup bebas di taman ini.
 Masih di musim gugur, ada satu agenda yang tak boleh dilewatkan yaitu Chuseok atau Korea Thanksgiving Day. Kalau boleh saya bilang, Korea Thanksgiving Day ini ibarat hari Lebarannya orang Korea. Di hari itu, orang-orang Korea saling berkumpul bersama keluarga, kerabat, dan teman-temannya untuk berbagi cerita, kegembiraan dan juga makanan. Di musim gugur ini juga, bangsa Korea memetik hasil buminya, buah, sayur dan padi banyak dijumpai di musim gugur ini.
Warga Korea berkumpul dan berbagi di Hari Thanksgiving

Musim Dingin
Musim dingin atau musim salju di Korea Selatan berlangsung pada bulan Desember hingga awal Maret. Di sebagian Korea, terutama di bagian utara dan timur Korea, salju turun cukup lebat. Dan biasanya juga, di sinilah para pecinta olahraga ski salju menyalurkan kesukaannya bermain ski.
Musim dingin di Korea
Untuk menikmati salju di Korea Selatan, ada banyak tempat yang tersedia. Di antaranya adalah Supia Snow Sleeding Field di Gwangjin, Seoul,  Korean Folk Village Snow Sledding Field di Yongin, Gyeonggi-do, dan juga Songdo Amusement Park di Namgu, Incheon-si. Selain bermain ski, di beberapa tempat lainnya para turis juga bisa beraksi dengan ice skating. Kalau ice skating ini biasanya dilakukan di tempat-tempat dalam ruangan atau indoor.
Yang menarik juga dari musim dingin di Korea Selatan adalah adanya beberapa festival yang berhubungan dengan salju. Misalnya saja Taebaeksan Snow Festival, Festival es yang satu ini merupakan salah satu festival es yang paling populer di negeri K-pop ini. Di festival ini juga, para turis bisa menikmati atau juga ikutan lomba membentuk salju. Kemudian ada juga Siberian Husky dog sleeding, dan juga ice sleeding.




BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
1.      Setelahberakhirnya Perang Dunia II, Korea pecah menjadi 2 negara  yaitu Korea Selatan Dan Korea Utara. Namun, saat ini Korsel lebih maju daripada Korut.
2.      Secara Astronomis Korsel terletak di 33˚ LU sampai 39˚ LU dan  124˚ BT sampai 132˚ BT 
3.      Letak Korsel secara Goegrafis :
Utara         : Korea Utara
Selatan      : Laut China Timur
Timur         : Perairan Laut Jepang
Barat         : Laut Kuning
4.      Luas wilayahnya 99.392 km2, dengan topografi kasar didominasi oleh pegunungan dan hanya 30% wilayahnya yang berupa dataran.
5.      Dalam hal SDA, Korsel merupakan negara yang kaya akan Ginseng.
6.      Perekonomian Korea didominasi oleh Industrian yang maju dalam beberapa dekade terakhir. Pendapatan Bruto negara mencapai US$969,9 milyar. Produk ekspor utama adalah Semikonduktor, alat komunikasi, kendaraan, kapal, mesin dan suku cadang, dll
7.      Kebudayaan Korea banyak yang dijadikan warisan budaya dunia oleh UNESCO dan pengaruh kebudayaan korea mulai mendunia seiring dengan adanya Korea Wave.

B.     Saran
Melihat kenyataan yang ada, Indonesia dapat belajar banyak dari Korea. Negara yang merdeka tahun 1945 tersebut kini menjadi salah satu negara maju yang patut diacungi jempol karena perjuangannya. Semangat yang patut untuk dijadikan pembelajaran dalam membangun negara kita sendiri. Negara yang miskin akan sumber daya dan juga sempit bahkan tidak subur mampu menjadi negara kaya  dan disegani. Dari segala kemajuan tersebut kuncinya adalah pendidikan dan juga kedisiplinan yang selalu menjadi prioritas utama masyarakat Korea Selatan.

Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar