(Korea
Selatan)
Potensi dan Upaya Indonesia
Menjadi Negara Maju
Disusun
oleh :
Lutfi
Maulana
IX
A
11
SMP N 1 Salaman Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran 2015/2016
Halaman Penysunan
Tanggal
penentuan judul
|
Tanggal 07 September 2015
|
Tanggal
penyusunan
|
Tanggal 30 Agustus 2015 – 13 September 2015
|
Tanggal
pengesahan
|
Tanggal 13 September 2015
|
Kajoran, 13 September 2015
Penyusun
Lutfi Maulana
Kata
pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
serta karunian-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
proyek yang berjudul “ Tugas
Proyek IPS (Korea Selatan)” ini dengan baik tanpa ada halangan. Tugas
Proyek ini berisi tentang beberapa
hal yang ada di Korea Selatan.
Terselesaikannya Tugas ini tentu tidak lepas
dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak kepala
sekolah
Yang telah mengizinkan dan bertanggung jawab atas penyusunan tugas proyek ini.
Yang telah mengizinkan dan bertanggung jawab atas penyusunan tugas proyek ini.
2. Guru Pembimbing
Yang telah menjaga dan memberi pengarahan yang saya butuhkan sehingga saya bisa tahu hal-hal yang saya belum tahu.
Yang telah menjaga dan memberi pengarahan yang saya butuhkan sehingga saya bisa tahu hal-hal yang saya belum tahu.
3. Wali Kelas
Yang telah memberi pengajaran kepada semua murid kelas IX A.
Yang telah memberi pengajaran kepada semua murid kelas IX A.
4. Ayah dan Ibu
Yang telah memberikan dorongan, semangat, kasih sayang kepada saya.
Yang telah memberikan dorongan, semangat, kasih sayang kepada saya.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas proyek
mata pelajaran IPS. Selain itu, saya berharap semoga hasilnya
dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan dapat menjadi referensi untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, saya mengharap segala kritik
dan saran yang membangun dan dapat menjadikan
laporan ini jauh lebih baik lagi. Saya mohon maaf
setulus-tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Kajoran, 13 September 2015
Penyusun
Lutfi Maulana
Daftar
isi
Halaman Penyusnan i
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I 1
Pendahuluan 1
A.
Latar
Belakang 1
B.
Tujuan
Penulisan 2
C.
Manfaat
Penulisan 2
BAB II 3
Pembahasan 3
A.
Asal
Usul Negara 3
B.
Letak
Astronomis 5
C.
Letak
Geografis 6
D.
Keadaan
Alam 7
E.
Sunber
Daya Alan 10
F.
Keadaan Sosial
Ekonomi 11
G.
Keadaan
Sosial Budatya 18
BAB III 35
A.
Simpulan
35
B.
Saran
35
Daftar Pustaka 36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari segi usia pra
dan pasca kemerdekaan, Indonesia tidak jauh berbeda dengan Korea Selatan.
Indonesia dan Korea Selatan sama-sama menjadi negara miskin
setelah lama dijajah. Namun, ada satu hal yang sangat mencolok antara Indonesia
dan Korea Selatan pada sekarang ini. Indonesia sangat kaya dengan sumber daya
alam dan tanah yang subur dibandingkan dengan
Korea Selatan yang kekurangan dengan sumber daya alamnya, ternyata dalam
beberapa dekade kemudian justru Indonesia tertinggal jauh dibanding Korea.
Awalnya Korea Selatan adalah negara pertanian
tradisional yang miskin, kemudian Korea
Selatan bangkit menjadi negara industri modern yang disegani dunia.
Diawal-awal pemulihan, Korea Selatan harus bergantung pada hutang luar negeri
hanya untuk bertahan, bukan berkembang. Begitu lemahnya perekonomian Korea
sehingga AS memutuskan untuk mengurangi
bantuan karena menganggap Korea Selatan tidak akan pernah bisa tumbuh. Dalam
beberapa dekade kemudian, Korea Selatan mencetak prestasi yang sangat luar
biasa sekaligus menjungkirkan semua pandangan rendah terhadap bangsa Korea.
Indonesia yang merdeka pada tahun yang sama dengan
Korea Selatan, memiliki kelimpahan dalam sumber daya dan hasil alamnya,
ternyata tertinggal sangat jauh 4 dekade kemudian. Selama kurun 1960-1990, Korea Selatan termasuk salah satu
negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Dan hingga saat ini, Korea Selatan
telah mengalahkan banyak negara dunia termasuk Eropa. Koea Selatan menjadi
negara dengan kekuatan ekonomi ke-15 terbesar dunia dan keempat di Asia setelah
Jepang, China dan India. Korea Selatan menjadi salah satu negara eksportir
barang manufaktur berteknologi tinggi utama, mulai dari elektronik, mobil/bus,
kapal, mesin-mesin, petrokimia hingga robotik.
Pertumbuhan ekonomi
di Korea Selatan tidak lepas dari dukungan kebijakan Pembangunan Sumber Daya
Manusia yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan. Hayami (2001) mengatakan
bahwa pengembangan pengetahuan melalui investasi di bidang pendidikan merupakan
prasyarat bagi pertumbuhan produktivitas negara. Industrialisasi yang bertumbuh
pesat tidak hanya didukung oleh faktor teknologi, tetapi juga kualitas
pekerjanya. Hal ini terbukti dengan sektor industri di Korea Selatan saat ini
menyerap lebih banyak pekerja dibandingkan sektor pertanian.
B. Tujuan
Penulisan
Tujuan utam dari
penulisan karya tulis ini adalah utuk memenuhi tugas proyek kelaas IX tahun
ajaran 2015/2016.selain itu, karya
tulis ini dibuat untuk membuka paradigma baru bagi pemikiran para pembaca
mengenai betapa pentingnya pembangunan sumber daya manusia dan bagaimana
pembangunan sumber daya manusia tadi dapat berdampak pada industrialisasi suatu
Negara, hingga akhirnya dapat menggerakkan pertumbuhan negara tersebut dalam
waktu yang relatif singkat, seperti apa yang dialami secara nyata oleh Korea
Selatan. Lewat karya tulis ini, kami ingin agar bangsa Indonesia bisa belajar
dari pengalaman kemajuan Korea Selatan dan mengimplikasikannya dalam
usaha-usaha pembangunan Indonesia.
C.
Manfaat Penulisan
Pemaparan
dan gagasan yang diberikan dalam karya tulis ini diharapkan dapat memberi
alternatif referensi usaha-usaha yang dapat dilakukan Pemerintah untuk
memajukan Indonesia, serta dapat menggerakkan Pemerintah dan seluruh lapisan
masyarakat untuk bersedia bergerak bersama dan melakukan langkah-langkah
konkret baik dari sisi kebijakan pendidikan maupun industri agar benar-benar
dapat merealisasikan kemajuan pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal-usul Negara
Korea (Korea Selatan dan
Korea Utara) dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering
disebut dengan Gojoseon untuk menhindari persamaan nama dengan Dinasti
Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun. Gojoseon berkembang
hingga bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah beberapa kali
berperang dengan Dinasti Han Gojoseon mulai berdisintegrasi.
Peta Tiga Kerajaan Korea
pada akhir abad ke-5.
Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye dan konfederasi Samhan menduduki Semenanjung Korea dan Manchuria Selatan. Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang mengatur
Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya
Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan
sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae. Hubungan antara Korea
dan China berjalan dengan baik
pada masa Dinasti Silla. Kerajaan ini runtuh
akibat adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada abad ke
10, Kerajaan Silla jatuh dan menyerah
kepada dinasti Goryeo pada tahun 935.
Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9,
yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai mendominasi
Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar
penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tapi berhasil dipukul
mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan
Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua
pihak akhirnya melakukan perjanjian damai. Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan
penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat dipatahkan
oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita
serangan dari (Dinasti Qing).
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang
berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang. Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea
sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai
menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang
dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan.
Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional
Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.
Dengan menyerahnya
Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana
administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut
tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk: Korea demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Pada 1950, Korea Utara menginvasi Korea
Selatan yang dikenal dengan nama Perang Korea.
B. Letak
Astronomis
Letak astronomis Korea yaitu 33˚ LU sampai 39˚ LU dan 124˚ BT sampai 132˚ BT . Keistimewaan
iklim di Korea Selatan bersifat ilkim benua dan iklim samudra. Korea Selatan mempunyai 4 musim yang berbeda, tidak seperti Indonesia yang dilalui garis
katulistiwa yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan menyebabkan
Indonesia hanya memiliki 2 musim berbeda. Mari kita bahas satu persatu 4 musim
Korea.
Ketika musim panas, yang
dimulai pada bulan Juni hingga Agustus. Masa ini adalah masa yang paling panas
dalam setahun. Pada bulan Agustus suhu berkisar antara 25,4℃, karena 3 bagian semenanjung Korea Selatan dikelilingi laut.
Hingga musim panas sangat sesuai dengan olahraga di laut, biasanya musim
berenag di pantai merupakan bulan Juli dan Agustus.
Kedua adalah musim dingin, adalah musim terdingin dalam setahun, dengan suhu
rata-rata berkisar -8℃ di daerah Utara, dan 0℃ di daerah Laut
Selatan. Musim dingin dimulai bulan Desember hingga
bulan Pebruari. Masyarakat biasanya menikmati olahraga musim dingin dan
pariwisata salju. Di kawasan pegunungan daerah timur, salju cukup
banyak turun, hingga daerah permainan ski dan kawasan papan luncur salju dapat
dinikmati mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari.
Yang Ketiga adalah musim semi yang
terjadi antara bulan Maret hingga Mei. Di musim ini tidak dingin dan juga
tidak panas, hingga sesuai untuk berjalan-jalan. Hujan juga relatif lebih
banyak turun,namun suhu udara cukup enak dan pemandangan disertai bunga dan
pohon-pohon.
Yang terakhir
adalah musim gugur terjadi antara bulan September hingga November.
Hujan tidak begitu banyak turun dibanding dengan musin Semi. Di musim gugur udara sangat cerah,
hingga paling sesuai untuk berjalan-jalan. Oleh karena itu, kebanyakan festival
dan acara olahraga diselenggarakan di musim gugur.
Curah hujan rata-rata pertahun 1260㎜, 50% hujan dari seluruh curah hujan, turun mulai bulan Juni hingga awal
bulan September. Cirikhas bencana di
Korea Selatan di daratan seperti gempa bumi yang jarang terjadi. Yang banyak terjadi
biasanya topan, hujan deras, salju hebat, musim dingin yang hangat, kerugian
akibat cuaca dingin dan sebagainya. Bencana Topan ~ Diantara sekitar 28
topan yang terjadi setiap tahun di samudra Pasifik Utara, 2~3 topan yang
melewati semenanjung Korea Selatan menimbulkan bencana. Hujan deras
~ Biasanya hujan deras membawa bencana di musim panas. Kini kerugian
akibat hujan deras cenderung semakin sering terjadi. Banjir ~ Meskipun
pengendalian banjir lancar dilakukan berkat adanya pembangunan bendungan
multiguna, namun terkadang terjadi kerugian banjir akibat hujan deras, musim
hujan yang panjang dan sebagainya.
C. Letak
Geografis
Letak geografis Korea Selatan yaitu :
·
Utara : Korea Utara
·
Selatan : Laut Cina Timur
·
Barat : Laut Kuning
·
Timur : Laut Jepang
·
Tenggara : Selat Korea
Korea Selatan merupakan negara yang
terletak di Asia Timur, tepatnya mencakup bagian selatan Semenanjung Korea pada
koordinat 37 00 N, 127 30 E. Satu-satunya negara yang berbatasan langsung
dengan Korea Selatan adalah Negara Korea Utara dengan panjang perbatasan 238 km
yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayah Korea Selatan
sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km.
Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina
Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang. Luas
wilayah daratan keseluruhan adalah 99.678 km².
Luas Korea Selatan adalah 99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara.
Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan
di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han
dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang
terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang
terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.
D. Keadaan
alam
Terkait dengan kondisi
geomorfologinya, Korea Selatan memiliki bentuk topografi yang relatif kasar
dengan gunung, rangkaian pegunungan dan dataran yang sempit di bagian timur.
Gunung tertinggi di Korea Selatan adalah Hallasan (1.950 m) yang berada di
Pulau Jeju. Terdapat 3 rangkaian pegunungan utama di Korea Selatan, yakni
Taebaek, Sobaek dan Jiri. Hanya 30 % daratan Korea Selatan yang merupakan
dataran rendah, karena sebagian besar wilayahnya adalah dataran tinggi dan
pegunungan. Dataran rendah sebagian besar terletak di pesisir barat dan di
lembah-lembah sungai utama. Dataran rendah yang terpenting adalah dataran
rendah Sungai Han yang mencakup DKI Seoul, dataran rendah Pyeongtaek di pesisir
barat, Lembah Sungai Geum, Lembah Sungai Nakdong, dataran Yeongsan dan Honam di
barat daya. Dataran rendah di pesisir timur lebih sempit.
Sungai Han di malam hari
|
Dilihat dari kondisi perairan darat atau kondisi air
permukaan, dari luas total Korea Selatan yang berupa perairan yaitu sekitar
2,800 km². Perairan tersebut meliputi Sungai Nakdong yang merupakan sungai
terpanjang, yakni 521 km. Kemudian disusul oleh Sungai Han yang mengalir
melewati Seoul panjangnya adalah 514 km. Sungai penting lainnya adalah Sungai
Geum, panjangnya 401 km, Sungai Imjin dan Bukhan yang berhulu dari Korea Utara,
serta Sungai Seomjin. Sungai-sungai utama di Korea Selatan mengalir dari utara
ke arah selatan atau dari timur ke barat.
Korea Selatan memiliki banyak pulau
kecil di lepas pantai perairannya. Pulau terbesar adalah Jeju-do, yang terletak
pada bagian selatan semenanjung dengan luas 1.825 km². Pulau penting lainnya
adalah Ulleung di Laut Jepang dan Ganghwa di perairan sebelah barat. Walau
sebagian besar pesisirnya memiliki garis yang rata, pantai selatan dan baratnya
berteluk-teluk dan mempunyai dataran berlumpur yang luas.
Korea Selatan beriklim sedang karena negara ini berada dalam
kawasan curah hujan Asia Timur. Pengaruh masa udara dari dataran Asia lebih
besar terhadap cuaca di Korea Selatan dibanding pengaruh dari Samudera Pasifik.
Korea yang terdiri dari semenanjung
serta 3200 buah pulau yang besar dan kecil, terletak di bagian timur laut dari
benua Asia. Korea tereletak bersebelahan dengan wilayah laut, Rusia dan Cina
dari arah ke utara, serta berhadapan dengan Jepang dari arah selatan.
Teritorial
Undang-Undang
Republik Korea menetapkan semenanjung Korea dan pulau-pulau miliknya sebagai
teritorial Republik Korea.
Luas
Wilayah
Total Luas
Semenanjung Korea : 222.300 km2
Luas
Teritorial Korea Selatan : 99.392 km2 (sekitar 45% dari total luas Semenanjung Korea)
Cirikhas
Bentuk Geografis
Negara Korea berbentuk semenanjung
yang memanjang dari utara ke selatan, namun jarak dari timur ke barat lebih
panjang apabila pulau-pulau yang kecil juga dimasukkan. Panjang semenanjung
Korea lebih kurang 840km dari selatan ke utara dan 1.200km dari timur ke barat.
Korea terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung yang
mengelilingi hampir 75% dari kawasannya.
Bukit-bukit
rendah menjadi ciri utama di daerah selatan dan barat, serta gunung-gunung yang
lebih tinggi terdapat di daerah timur dan utara.
Gunung dan
Sungai
Gunung yang paling tinggi di seluruh semenanjung
Korea, adalah Gunung Baekdu (2.744m), sedangkan Gunung
Hanla(1.950m) paling tinggi di Korea Selatan.
Sebagian besar sungai-sungai di Korea mengalir dari
timur ke barat.
Sungai yang
paling panjang di seluruh semenanjung Korea, adalah Sungai Amnok(790,7km) dan
sungai yang paling panjang di Korea Selatan adalah Sungai Nakdong(525,15km).
Selain itu, sejumlah sungai memiliki panjang melebihi 400km, seperti Sungai
Duman (431,1km) dan Sungai Daedong(450,3km) di Korea Utara, dan Sungai
Han(514,4km) dan Sungai Geum(401,4km) di Korea Selatan.
Garis Perbatasan
·
Sungai Amnok dan Duman memisahkan semenanjung Korea
dari Cina dan Rusia di utara.
·
Tigabagian
semenanjung Korea berhadapan dengan laut, yakni dengan Jepang di Laut Timur,
dengan Cina di Laut Barat dan dengan samudera Pasifik di Laut Selatan
E. Sumber
Daya Alam
Korea Selatan
masih tergolong negara agraris termiskin di
dunia. Namun, dalam dua tiga dasawarsa, negeri yang terkoyak perang saudara itu
berubah menjadi negara industri baru nan sejahtera. Pasca-Perang
Korea 1950-1953, Korsel tidak lebih dari tumpukan debu. Perang hanya menyisakan
desa-desa yang compang-camping, tanah telantar, serta 48 jutaan warga miskin
dan kurang makan. Begitulah sejarawan militer Amerika Serikat, Russel Gugeler,
menggambarkan kondisi ”Negeri Gingseng” pada 1966 dalam buku Korea 1988: A
Nation at the Crossroads (editor G Cameron Hurst III, 1988). ”Lahan
pertanian kami sempit dan tidak akan cukup untuk memproduksi makanan untuk
seluruh rakyat Korsel. Kami bahkan tidak punya minyak setetes pun,” ujar
profesor Park
Hanya dalam dua dasawarsa sejak program pembangunan ekonomi
nasional dicanangkan pada 1960-an, Korsel bergerak untuk berubah menjadi negara
industri baru. Tahun 1984, PDB Korsel mulai melewati Indonesia dan selanjutnya
berlari kencang tanpa pernah bisa terkejar oleh Indonesia hingga saat ini. Pada
2014, PDB Korsel mencapai 1,308 triliun dollar AS dan berada di peringkat ke-14
dunia, sedangkan Indonesia 868,34 miliar dollar AS.
Wajah Korsel berubah drastis. Desa-desa yang compang-camping
dan warganya kelaparan akibat perang saudara tidak ditemukan lagi. Kami mencoba
menyelami kehidupan di sebuah desa di Incheon yang berjarak hanya sepelemparan
batu dari stadion Asian Games, Incheon Asiad.
Kami bertemu Kim Jum-soon, seorang ibu berusia 54 tahun, yang
sedang membuat berkilo-kilogram kimchi, makanan khas negeri itu yang berupa
sayuran terfermentasi. Sayur-mayurnya ia tanam sendiri di lahan 1.200 meter
persegi. ”Ini untuk
kami konsumsi sendiri. Saya tak perlu berjualan karena gaji suami saya sebagai
karyawan perusahaan listrik sudah cukup,” ujar Jum-soon, si ibu petani yang
datang ke kebunnya dengan mobil sedan.
Potret Korsel yang sejahtera terlihat amat nyata tanpa perlu
penjelasan lanjutan. Jembatan-jembatan kokoh dan panjang melintang di atas
sungai-sungai besar, transportasi massal seperti kereta bawah tanah dan bus
menghampiri stasiun dan halte setiap 3 menit sekali. Jalan-jalan di tengah kota
mirip catwalk, tempat orang-orang berpakaian modis dan mahal berseliweran
nyaris setiap detik. Di restoran, setiap orang makan dalam porsi besar.
”Orang Korsel makan banyak, tetapi orang di Korut belum tentu
bisa makan,” ujar Oh Joo-suk, pengusaha asal Busan. Malam itu, kami makan di
sebuah restoran di Gangnam—salah satu pusat kehidupan urban di Seoul—sambil
memandangi gedung-gedung jangkung bermandikan cahaya
Bagaimana Korsel bisa melompat dari negara miskin menjadi
negara sejahtera dalam waktu singkat? Sarjana dan media Barat menyebut apa yang
terjadi pada Korsel sebagai ”keajaiban”. Namun, kemajuan yang diraih Negeri
Ginseng tidak terjadi dalam satu malam. Setelah
perang saudara reda di awal semester kedua 1953, kata Rezky Kim Seok-gi,
Direktur Pusat Kebudayaan Korea (KCC), para pemimpin Korsel menyusun rencana pembangunan
lima tahunan dan mempercepat pembangunan infrastruktur. ”Rencana itu kami
jalankan dengan disiplin tinggi dan kerja keras di bawah kepemimpinan kuat,”
ujarnya.
F. Keadaan Sosial Ekonomi
Perekonomian
Korea Selatan sejak tahun 1960-an telah mencatat rekor perkembangan yang luar
biasa. Perkembangan ini terutama ditentukan lewat integrasi negara ini kepada
perekonomian dunia yang modern dan berteknologi tinggi. Saat ini pendapatan
perkapita Korea Selatan telah setara dengan pendapatan negara-negara Uni Eropa.
Selama kurun
waktu 1980-an, Korea Selatan mengadopsi sistem kedekatan antara sektor
pemerintahan dan bisnis yang termasuk juga kredit yang terarah, pembatasan
impor, dan pensponsoran industri-industri khusus. Pemerintah Korea Selatan
mendorong impor bahan-bahan baku mentah dan teknologi dengan mengorbankan
barang konsumtif serta mendorong masyarakat untuk menabung dan melakukan
investasi.
Pembagian
wilayah administratif Korea Selatan terdiri atas:
Kota Istimewa/Khusus
Kota
Metropolitan
Kota
Metropolitan Busan (Busan Gwangyeoksi; 부산광역시; 釜山廣域市)
Kota
Metropolitan Daegu (Daegu Gwangyeoksi; 대구광역시; 大邱廣域市)
Kota
Metropolitan Incheon (Incheon Gwangyeoksi; 인천광역시; 仁川廣域市)
Kota
Metropolitan Gwangju (Gwangju Gwangyeoksi; 광주광역시; 光州廣域市)
Kota
Metropolitan Daejeon (Daejeon Gwangyeoksi; 대전광역시; 大田廣域市)
Kota
Metropolitan Ulsan (Ulsan Gwangyeoksi; 울산광역시; 蔚山廣域市)
Provinsi
Provinsi
Gyeonggi (Gyeonggi-do; 경기도; 京畿道)
Provinsi
Gangwon (Gangwon-do; 강원도; 江原道)
Provinsi
Chungcheong Utara (Chungcheongbuk-do; 충청북도; 忠淸北道)
Provinsi
Chungcheong Selatan(Chungcheongnam-do; 충청남도; 忠淸南道)
Provinsi
Jeolla Utara (Jeollabuk-do; 전라 북도; 全羅北道)
Provinsi
Jeolla Selatan (Jeollanam-do; 전라 남도; 全羅南道)
Provinsi
Gyeongsang Utara (Gyeongsangbuk-do; 경상
북도; 慶尙北道)
Provinsi
Gyeongsang Selatan (Gyeongsangnam-do; 경상
남도; 慶尙南道)
Provinsi
Jeju (Jeju-do; 제주도; 濟州道)
Namun
demikian, seiring dengan gelombang krisis ekonomi yang melanda Asia, Korea
Selatan tidak terkecualikan sebagai salah satu negara yang terkena krisis.
Rasio hutang yang tinggi, pinjaman yang tinggi, serta ketidakdisiplinan sektor
ekonomi telah menjatuhkan perekonomian Korea Selatan pada tahun 1998. Setelah
empat tahun berada dalam pengobatan yang dilakukan oleh IMF, perlahan
perekonomian Korea Selatan meningkat kembali secara gradual. Dituntun oleh
pengeluaran konsumsi serta peningkatan ekspor yang signifikan, pada tahun 2002
Korea Selatan mencatat perkembangan perekonomian yang ditandakan oleh
peningkatan GDP sebesar 7 persen yang juga menandakan kelulusannya dari program
dan pengawasan IMF. Korea Selatan telah membayar kembali sisa pinjamannya sebesar
US$ 19,5 milyar, dua tahun lebih cepat dari perkiraan semula. Antara tahun 2003
– 2005, pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 4 persen. Populasi Korea
Selatan telah berkembang sangat pesat semenjak berdirinya negara republik ini
pada tahun 1948. Pada saat sensus untuk pertama kalinya pada tahun 1949, jumlah
populasi Korea Selatan mencapai 20.188.641 jiwa. Sensus pada tahun 1985
mencapai angka 40.466.577 jiwa. Pertumbuhan penduduk Korea Selatan cukup
lambat, per tahunnya hanya 1.1% dari tahun 1949 sampai 1955, saat jumlah
penduduk menembus angka 21,5 juta jiwa. Pertumbuhan selanjutnya menajdi lebih
cepat antara tahun 1955 dan 1966 dengan populasi mencapai 29,2 juta jiwa atau
dengan angka pertumbuhan penduduk rata-rata 2,8%, namun selanjutnya menurun
secara signifikan selama periode 1966 sampai 1985 dengan persentase pertumbuhan
1,7%. Setelah itu pun menjadi semakin lambat sampai kurang dari 1%, seperti
yang terjadi di negara-negara industri lain dan ini juga merupakan hasil yang
ditargetkan oleh kementrian kesehatan dan hubungan social pada tahun 1990-an.
Populasi mencapau 42,2 juta jiwa pada tanggal 1 Januari 1989.
Proporsi
total jumlah penduduk di bawah usia 15 tahun mengalami kenaikan dan penurunan
seiring dengan pertumbuhan penduduk. Pada tahun 1955, sekitar 41,2% jumlah
populasi adalah usia di bawah 15 tahun. Persentase tersebut naik menjadi 43,5%
pada tahun 1966 sebelum turun drastic ke angka 38,3% pada tahun 1975, 34,2%
pada tahun 1980, dan 29,9% pada tahun 1985. Dengan menurunnya angka pertumbuhan
penduduk dan meningkatnya kelompok usia menengah (dari usia 18,7 tahun sampai
21,8 tahun antara tahun 1960 dan 1980), struktur usia piramida populasi telah
berubah menjadi seperti yang umum dijumpai di negara-negara industri lain.
Berdasarkan Lembaga Perencanaan
Ekonomi pemerintah, penduduk Korea Selatan akan mencapai total antara 46 juta
samnpai 48 juta jiwa sampai akhir abada ke-20, dengan angka pertumbuhna
penduduk berkisar antara 0,9% sampai 1,2%. Lalu populasi akan mengalami
stabilitas (berhenti bertumbuh) pada tahun 2023 dengan populasi sekitar 52,6
juta jiwa. Angka kelahiran di Korea Selatan kini menjadi salah
satu yang terendah di dunia. Pada tahun 2006, tercatat 452.000 kelahiran dengan
persentase 9,22%, meningkat sedikit daripada tahun sebelumnya yakni 483.000
kelahiran pada persentase 8,97%.
Pada tahun
2005, pemerintah membuat proposal tentang pengesahan reformasi kaum buruh dan
skema dana pensiun perusahaan untuk membuat pasar tenaga kerja lebih fleksibel.
Pemerintah juga memperkenalkan kebijakan real-estate untuk mendinginkan
spekulasi yang dibuat oleh sektor properti. Perkembangan yang positif ini
dibarengi dengan berbagai upaya restrukturisasi di sektor keuangan, korporasi
dan publik. Pemulihan ekonomi Korsel yang berlangsung cepat tersebut sebagian
besar juga didukung dengan penerapan kebijakan suku bunga yang rendah dan
stabilisasi pasar domestik. Kebijakan ini pada gilirannya mendorong iklim
investasi dan permintaan domestik. Secara umum, perekonomian Korea Selatan
lewat ditandai lewat tingkat Inflasi yang moderat, tingkat pengangguran yang
rendah, surplus dari ekspor, dan pendistribusian pendapatan yang merata. Semua
ini menandakan solidnya perekonomian Korea Selatan.
Menurut
Kementerian Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan, pada tahun 2006 perekonomian
Korea Selatan akan terus berkembang walaupun ancaman kondisi eksternal seperti
harga minyak dunia tetap membayangi. Pada tahun 2006 ini, Korea Selatan telah
mereformasi sektor perpajakan yang sejalan dengan arah kebijakan ekonomi makro
Korea Selatan pada paruh kedua tahun 2006. Komposisi perekonomian dilihat dari
pendapatan per kapita Korea Selatan adalah sebesar 3.3 persen untuk sektor
pertanian, 40.3 persen untuk sektor industri, dan 56.3 persen untuk sektor
Jasa.
Tiga tren
utama yang diidentifikasikan akan memberikan efek positif kepada pertumbuhan
industri Korea Selatan adalah:
1)
Pendewasaan teknologi digital dan jaringan
2)
Integrasi teknologi inter-disipliner
3)
Kerjasama ekonomi antara Korea Selatan dan Korea
Utara, yang pada tahun 2006 mencapai 1 milyar dollar AS
Sebaliknya, tiga tren utama yang
diidentifikasikan akan memberikan efek negatif kepada
industri Korea adalah:
1) Populasi
angkatan kerja muda yang semakin berkurang
2) Pengikisan
dan degradasi lingkungan yang berakibat kepada masalah ingkungan hidup
3) Hegemoni
teknologi: permasalahan hak cipta
2002
|
2003
|
2004
|
2005
|
|
GDP (US$
1 juta) Purchasing power parity
|
–
|
–
|
–
|
1.056
|
GDP
Per-Capita (PPP)
|
17,006
|
17,580
|
–
|
21.851
|
Inventory
(%, year-on-year)
|
-0.8
|
5.7
|
9.4
|
2.4
|
Average
Operating Ratio (%)
|
78.4
|
78.3
|
80.3
|
78.2
|
Tingkat
Pengangguran (%)
|
3.1
|
3.4
|
3.5
|
3.6
|
Pengangguran
(ribu)
|
708
|
777
|
813
|
843
|
Indeks
Harga Konsumen (%, year-on-year)
|
2.7
|
3.6
|
3.6
|
2.7
|
Neraca
Transaksi Berjalan (US$ 1 juta)
|
5,394
|
12,321
|
27,613
|
16,559
|
Indikator Ekonomi Riil
|
Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea
Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan
ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per kapita kira-kira sama dengan
negara miskin lainnya di Afrika dan Asia. Kemudian Perang Korea membut
kondisi semakin parah. Sekarang PDB per kapita kira-kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama
dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004, Korea Selatan bergabung dengan
“klub” dunia ekonomi trilyun dolar. Kesuksesan
ini dicapai pada akhir 1980-an dengan
sebuah sistem ikatan bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung,
pembatasan impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari
tenaga kerja. Pemerintah mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi
barang konsumsi dan mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi. Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea
Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar,
dan sektor finansial yang tidak disiplin.
Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke
10,8% pada 1999 dan 9,2%
pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena ekonomi dunia yang melambat,
ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan
yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan
pada 2002 sangat
mengesankan di 5,8%.
Korea Selatan yang dianggap tidak
stabil pada 1960-an, saat ini telah beruabah menjadi negara industri utama
dalam kurang dari 40 tahun. Pada 2005, di samping merupakan pemimpin
dalam akses internet
kecepatan-tinggi, semikonduktor memori,
monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea
Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga
dalam produksi ban, keempat
dalam serat sintetis,
kelima dalam otomotif dan keenam
dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat
pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata. Melonjaknya
harga minyak internasional dan faktor eksternal lainnya yang tidak
menguntungkan sangat mempengaruhi perekonomian dunia, namun perekonomian Korea Selatan malah menunjukkan kondisi yang baik, sebagaimana ditunjukkan indeks
makroekonomi. Pertumbuhan pendapatan melampaui pertumbuhan ekonomi untuk
pertama kali selama 5 tahun. Sejalan dengan membaiknya ekspor dan pulihnya
konsumsi swasta, perekonomian Korea Selatan
diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, produk domestik
bruto perkapita diperkirakan akan melampaui 20.000 dolar.Indeks ini membuktikan
bahwa perekonomian Korea memiliki fondasi yang kuat, namun kehati-hatian dan
kebijaksanaan masih dibutuhkan karena ketidak menentuan kondisi perekonomian
global.
Berdasarkan laporan pemasukan
berdasarkan kuartal Bank Korea Selatan, produk
domestik bruto tumbuh sebesar 1,3 % pada periode bulan Juli-September dari
kuartal sebelumnya, dan 5,2% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu,
pendapatan nasional bruto tumbuh 1,7% pada kuartal ke-3 dari kuartal
sebelumnya, dan 5,4% dari tahun sebelumnya. Baru terjadi pertama dimana kali
tingkat pertumbuhan tahunan pendapatan nasional bruto melampaui tingkat
pertumbuhan produk domestik bruto tahunan sejak kuartal ketiga tahun 2002.
Pendapatan Nasional Bruto, yang terdiri dari jumlah keseluruhan produk yang di
produksi dalam satu negara, ditambah dengan bunga dan pemasukan keuntungan
penjualan saham yang diterima dari luar negeri, adalah ukuran daya beli suatu
negara. Dalam hal ini, angka pertumbuhan Pendapatan Nasional Bruto yang
melampaui angka pertumbuhan produk domestik bruto menunjukkan bahwa telah
terjadi peningkatan dalam daya beli masyarakat dari pada perluasan ekonomi.
Tanda-tanda baik lainnya adalah
kondisi ekspor nasional. Pada kenyataannnya Korea Selatan mencapai rekor ekspor
bulanan tertinggi pada bulan Nopember. Berdasarkan perhitungan sementara
kementerian Perdagangan, Industri dan Energi, ekspor nasional meningkat 17,5%
menjadi 35,95 milyar dolar pada bulan Nopember tahun lalu, sementara impor
meningkat 26,5% menjadi 33,85 milyar dolar. Baik ekspor maupun impor mencatat
angka tertinggi bulanan. Korea Selatan juga mencatat surplus perdagangan
sebesar 2,1 milyar dolar pada bulan Nopember, sehingga menjadikan neraca
perdagangan aktif selama 56 bulan berturut turut. Kondisi
perekonomian yang baik, sangat memiliki arti penting karena hal ini dicapai
disaat melonjaknya harga minyak, terjadinya krisis pasar kredit perumahan di
Amerika Serikat, menguatnya nilai tukar won dan berbagai faktor eksternal
lainnya yang tidak menguntungkan. Sebagai hasilnya, produk domestik bruto Korea
Selatan akan melampaui 20.000 dolar dalam tahun ini.
Namun, sebaiknya
Korea Selatan tidak cepat merasa puas dengan kondisi saat ini. Faktor luar
masih belum menentu, dan ada tanda-tanda tentang ketidak stabilan harga. Lebih
jauh lagi, pertumbuhan Pendapatan Kotor Nasional adalah phenomena sementara,
yang disebabkan oleh demam investasi bagi dana luar negeri. Berdasarkan semua
ketidak menentuan ini, indeks makroekonomi telah menunjukkan kondisi yang baik
walaupun ada faktor-faktor luar yang tidak mendukung, karena fondasi
perekonomian Korea yang kuat.
Korea Selatan melakukan hubungan diplomatik lebih dari
188 negara. Korea Selatan juga tergabung dalam PBB
sejak tahun 1991, bersamaan dengan bergabungnya Korea Utara. Pada 1 Januari 2007, Menteri Luar Negeri Korea Selatan pada saat itu, Ban Ki-moon resmi menjadi Sekretaris
Jenderal PBB menggantikan Kofi Annan.
Selain itu, Korea Selatan juga menjadi mitra stratergis ASEAN
sebagai anggota Asean
Plus 3 dan aktif dalam
forum ekonomi dunia lainnya seperti G-20, APEC dan Konferensi
Tingkat Tinggi Asia Timur.
Korea Selatan menjalin hubungan erat dengan RRT,
terutama sejak Korea Selatan memutuskan hubungan dengan Republik Tiongkok. Uni Eropa menjadi mitra penting perdagangan Korea Selatan dan
menjadi tujuan utama ekspor Korea Selatan. Hubungan diplomatik dengan Jepang
tidak pernah dicatatkan secara formal sejak Perang Dunia II, namun Traktat Hubungan Dasar antara Jepang dan Korea Selatan yang ditandatangani tahun 1965 menjadi dasar utama
hubungan kedua negara. Korea Selatan dan Jepang mengalami persengketaan
mengenai masalah Batu Liancourt.Namun, secara administratif, kepulauan ini dimiliki oleh
Korea Selatan karena Pengawal Pantai Korea Selatan bermarkas di pulau ini.
Invasi serta ketegangan dengan Korea Utara telah mendorong Korea Selatan mengalokasikan 2.6% dari PDB dan 15% dari
pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan militer
serta mewajibkan seluruh pria untuk mengikuti wajib militer. Jumlah tentara
aktif Korea Selatan
menempati urutan keenam terbesar di dunia, urutan kedua dalam jumlah tentara
cadangan dan sebelas besar
dalam urusan anggaran pertahanan.
Pasukan militer Korea Selatan terdiri atas Angkatan
Darat (ROKA), Angkatan
Laut (ROKN) dan Korps marinir (ROKMC). Angkatan bersenjata ini kebanyakan berkonsentrasi di daerah
perbatasan Zona
Demiliterisasi Korea.
Seluruh pria Korea Selatan diwajibkan secara konstitusi untuk mengikuti wajib
militer, umumnya untuk masa dua tahun.
G. Keadaan
Sosial Budaya
Dalam bidang sosial, hampir
sebagaian besar penduduk Korea Selatan bergerak di bidang industri. Setelah
industrialisasi tahun 1960an perubahan besar terjadi di Korea Selatan.
Perpindahan perkerjaan penduduk dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
yang merupakan perkerjaan utama mereka terjadi secara besar-besaran. Seiring
dengan industrialisasi tersebut juga muncul berbagai masalah ketenagaan kerjaan
yang berkaitan dengan kesenjangan antar kelas dalam masyarakat. Akhirnya muncul
berbagai perbaikan dalam bidang perudang-undangan yang mengarah pada
kesejahteraan dan kesetaraan
Seiring dengan peningkatan dalam
bidang ekonomi, kondisi kesehatan penduduk pun juga mengalami peningkatan
secara signifikan. Akhir tahun 1960, angka harapan hidup penduduk hanya 51
tahun untuk pria dan 54 untuk wanita. Namun pada tahun 2006, peningkatan
terjadi secara drastis hingga 75.5 tahun untuk pria dan 82,4 tahun untuk
wanita. Dari World Population Data Sheet tahun 2012 kini usia harapan hidup
pria 77 tahun dan 84 tahun untuk wanita. Hal ini menunjukkan peningkatan
perhatian masyarakat yang positif terhadap kesehatan dan juga pelayan kesehatan
serta obatan-obatan yang baik.
Bila membicaran gender, sebelum
tahun 1948 wanita masih mendapatkan perlakuan diskriminasi yang kehidupannya
hanya sebatas lingkungan hidup. Namun, setelah berdirinya Republik Korea, kaum
wanita memperoleh hak-haknya dan meraih kesetaraan sehingga mendapatkan
pendidikan yang layak, pekerjaan, dan peran serta dalam kehidupan publik. Tahun
2005 pemerintah mengapuskan sistem kepala rumah tangga yang menjadi faktor
utama diskriminasi terhadap wanita dan penghapusan ini menciptkan masyarakat
yang benar-benar memiliki kesetaraan gender.
Dalam bidang pendidikan, di Korea
Selatan dibagi dalam beberapa bagian seperti pada umumnya di negara lain:
kelompok bermain, sekolah dasar , pendidikan menengah, dan sekolah
tinggi/universitas yang dimulai dari usia 4 tahun. Teknologi pada pendidikan di
Korea juga dikembangkan hingga keseluruh daratan Korea dengan membuat jaringan
akses internet berkecepatan tinggi di sekolah dasar dan lanjutan. Pemerintah
Korea melalui Kementerian Pendidikan juga memberikan beasiswa bagi siswa-siswi
yang berasal dari luar Korea hingga mencapai 100.000 siswa per tahun
Secara historis, kebudayaan Korea
dipengaruhi oleh RRC, namun Korea mampu mengembangkan identitas budaya yang
unik dan berbeda. Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan
aktif dalam mendorong budaya tradisional dalam bentuk modern lewat pembiayaan
dan program - program edukasi. Pengaruh topografi juga menjadi
salah satu faktor bangsa Korea untung mengembangkan budayaya dengan karakter
yang cinta damai namun dinamis yang telah menghasilkan budaya yang kontenplatif
namun penuh semangat, optimistik namun sentimental.
Kitap dari Balok Kayu
|
Korea merupakan salah satu negara yang mejadi pusat budaya.
UNESCO pun telah meresmikan warisan budaya dunia. Salah satunya dalah Kuil
Haeinsa Janggyeongpanjeon yang merupakan tempat penyimpanan balok-balok kayu
Tripitaka Koreana. Selain itu masih banyak tempat-tempat lain seperti tempat
ibadah, kompleks istana, benteng, goa dsb di Korea selatan yang diresmikan
sebagai warisan budaya dunia.
Dalam
hal seni tari dan musik, hingga tahun 1990an, trot dan ballad adalah musik
populer yang mendominasi Korea Selatan. Namun pada tahun 1992 terjadi perubahan
besar dalam dunia musik Korea Selatan yang dikenal dengan istilah K-Pop, grup
ini mencampurkan elemen genre musik populer seperti rap, rock dan techno ke
dalam musik mereka. Demam K-Pop kini melanda seluruh dunia dengan istilah yang
lebih terkenal yaitu Hallyu. Kebudayaan yang sebelumnya berkiblat di dunia
barat perlahan mulai bergeser ke arah timur dan keberadaan budaya Korea Selatan
kini seoleh-olah menjadi trendsetter baru kebudayaan dunia.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 kemerdekaan Korea diraih. tetapi sebelum Korea sempat merayakan
kemenangannya setelah lama di jajah Jepang, meletus perang Korea yang memecah
Korea menjadi 2 negara yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Pada tahun 1953,
Republik Korea Selatan adalah negara termiskin di Asia. Ekonomi negara
berantakan karena perang dengan Korea Utara dan tidak memiliki sumber daya alam
yang bisa diandalkan. Pemerintah
Korea Selatan kala itu mewajibkan semua anak-anak di Korea sekolah. Walaupun
tidak ada gedung sekolah yang telah hancur oleh perang. Mereka belajar dengan
peralatan dan sarana apa adanya. Mereka belajar di lapangan terbuka, tanpa meja
dan kursi. Karena hanya sumber daya manusia yang dapat diharapkan Korea untuk
bangkit dari kehancuran negara tersebut. Korea Selatan tidak memiliki sumber
daya alam seperti minyak bumi, batu bara, gas alam, dll yang dapat dimanfaatkan
untuk membangun negara. Dengan
dihentikannya bantuan keuangan dari Amerika Serikat setelah Duta Besar Amerika
Serikat untuk Korea Selatan memberikan masukan masukan negatif tentang Korea
Selatan, maka Korea mencari bantuan dana dari pihak lain. Hanya Jerman Barat
yang mau memberikan DM 140 juta ditukar dengan tenaga kerja terampil seperti
ribuan perawat dan penambang. Gaji para tenaga kerja Korea di Jerman mencapai
2% dari total GDP Korea Selatan saat itu. Para tenaga kerja terampil inilah yang pada akhirnya menjadi
awal dari kebangkitan ekonomi Korea. Sepulang dari Jerman, para tenaga kerja
ini menjadi fondasi pembangunan industri di Korea. Sumber daya manusia menjadi
satu-satunya andalan Korea untuk membangun negara. Pada tahun 1945 buta huruf
di Korea mencapai 88%, pada tahun 1970 buta huruf di Korea 12,4%, dan pada
tahun 1980 hanya tersisa 7%. Pendidikan di Korea dianggap sangat penting untuk
mencapai kesuksesan secara finansial dan sosial. Menurut survei dari OECD
Programme for International Student Assessment tahun 2006, Korea Selatan
rangking 1 untuk problem solving, rangking 3 untuk matematika, dan rangking 7
untuk IPA. Dana pinjaman dari Jerman Barat ini dipakai
untuk membangun pelabuhan, jalan tol,
Di Korea Selatan
(Korsel) juga ada beberapa kebudayaan yang menjadi khas bangsa tersebut.
Beberapa kebudayaan tersebut antara lain :
a)
Budaya Perkawinan
Kebudayaan
garis keluarga di Korea Selatan adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial.
Pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk
bekerja. Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh
suami atau jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Tugas utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah.
Budaya
perkawinan Korea juga sangat menghormati kesetiaan. Para janda, jika suami
mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya
untuk melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang
duda yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut
mati muda.
b)
Budaya dalam hal keturunan
Dalam
budaya Korea Selatan, keturunan atau anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang
amat besar dari Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan untuk
memiliki paling tidak seorang keturunan. Oleh karena budaya yang amat
menghormati anugerah Tuhan tersebut, aborsi yang bersifat sengaja akan
diberikan hukuman yang amat, yaitu hukuman mati. Akan tetapi, secara hukum,
tidak akan diadakan hukuman mati. Hukuman mati biasanya hanya dilaksanakan di
daerah pedalaman Korea di mana adat masih berpengaruh secara kuat.
Pembagian
harta warisan dalam budaya ini amatlah adil. Tanpa memperdulikan jenis kelamin,
keturunan dari seseorang akan mendapatkan pembagian harta dengan jumlah yang
sama dengan saudara-saudaranya. Akan tetapi, dalam prakteknya ini tidak selalu
terjadi. Kebanyakan orang tua menyisihkan lebih banyak harta warisan kepada
anak tertua mereka.
c)
Budaya Makanan
Dalam
budaya Korea Selatan, ada satu makanan khas yang memiliki suatu arti yang tidak
dimiliki oleh makanan lainnya. Makanan ini disebut kimchi. Di setiap sesi
makan, ketidakberadaan kimchi akan memberikan kesan tidak lengkap. Kimchi
adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori dengan
kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan
lain-lain) yang dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga
menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas. Dalam kenyataannya (menurut
hasil penelitian kesehatan WHO), jenis-jenis kimchi memiliki total gizi yang
jauh lebih tinggi dari buah manapun.
Hal
yang membuat kimchi menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Faktor
pertama adalah pembuatannya. Kimchi (dalam hal ini adalah kimchi yang
dihidangkan untuk acara-acara spesial, bukan kimchi untuk acara makan biasa dan
sehari-hari) dibuat oleh wanita dari keluarga bersangkutan yang mengadakan
acara tersebut dan hanya bisa dibuat pada hari di mana acara tersebut
dilaksanakan. Semakin banyak wanita yang turut membantu dalam pembuatan kimchi
ini, semakin “bermakna” pula kimchi tersebut. Faktor kedua, Kimchi juga
merupakan faktor penentu kepintaran atau kehebatan seorang wanita dalam
memasak. Konon katanya, jika seorang wanita mampu membuat kimchi yang enak,
tidak diragukan lagi kemampuan wanita tersebut dalam memasak makanan lain.
Faktor ketiga adalah asal mula kimchi. Kimchi pada awalnya dibuat oleh
permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.
d)
Kebiasaan / Tradisi, Kesenian, dan Bahasa Korea Selatan
Ada
sebuah tradisi/kebiasaan yang cukup terkenal di Korea selatan. Tradisi ini dinamakan “Sesi
Custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah
tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan
sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya.
Tradisi Sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender).
Matahari, menurut adat Korea
Selatan,
tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi, Bulan menunjukkan
suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena itu, lebih mudah
membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase bulan yang dilihat.
Dalam
tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, yaitu Irwolseongsin (dewa matahari
bulan dan bintang), Sancheonsin (dewa gunung dan sungai), Yongwangsin (raja
naga), Seonangsin (dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini
disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang. Pada
hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar
sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara
makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan “Complete food
session”.
Ada
juga mitos lain dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, antara
lain “Nut Cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada
malam purnama pertama tahun baru, “Treading On The Bridge” yaitu berjalan
dengan sangat santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam
purnama pertama tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang
tahun, dan “Hanging A Lucky Rice Scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok)
pengambil nasi di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah
sepanjang tahun.
Kesenian
tradisional di Korea Selatan,
dalam hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam
penyembahan “lima dewa”. Ada beberapa alat musik tradisional yang digunakan,
misalnya hyeonhakgeum (sejenis alat musik berwarna hitam yang bentuknya seperti
pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum (alat musik mirip hyeonhakgum tetapi
bentuk, struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas
buah senar).
Musik
di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu musik Jeongak dan musik
Minsogak. Musik jeongak atau yang biasa disebut musik istana adalah musik yang
dahulu hanya dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Sedangkan
musik minsogak adalah musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea
dan tidak memandang siapa yang memainkannya.
Tarian
tradisional yang cukup terkenal di Korea Selatan antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum
(tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim semi) yang ditarikan sebagai
tanda terima kasih kepada dewa Irwolseongsin dan dewa Sancheonsin atas panen
yang berhasil.
Rumah
tradisional Korea disebut Hanok. Hanok biasanya terdiri dari bagian dalam
(anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang
pelayan (haengrangbang). Masyarakat tradisonal Korea memilih tempat tinggal
berdasarkan geomansi. Masyarakat Korea pun meyakini konsep Eum dan Yang (baik
dan buruk) yang harus diseimbangkan untuk memilih suatu tempat tinggal. Selain
itu, rumah yang dibuat harus berlawanan arah dengan gunung dan menghadap ke
arah selatan. Rumah-rumah di Korea mepunyai alat penghangat bawah tanah yang
disebut Ondol.
Bahasa
yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea . Penulisan bahasa Korea dinamakan
Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri
dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak
sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea. Hangeul sangat mudah dibaca dan
dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik
dan scientific di dunia.
Kebiasaan Unik Orang Korea
Kebiasaan Unik Orang Korea
e.) Kebiasaan orang Korsel di bidang olahraga
Sepak bola, basket, bulu tangkis, dan baseball adalah beberapa olahraga terpopuler di kalangan masyarakat Korea Selatan.
Di bidang sepak bola, tim
nasional Korea Selatan
telah berhasil menembus babak kualifikasi Piala Dunia FIFA selama 8 kali berturut - turut dan merupakan
rekor terbanyak di Asia. Baseball merupakan olahraga dengan jumlah spektator yang banyak, para pemilik klub baseball biasanya adalah para chaebol Korea
Selatan. Tim baseball Korea Selatan berhasil meraih medali emas di Olimpiade
2008. Bulu tangkis telah menjadi perhatian para masyarakat terutama
sejak banyak para pemain Korea Selatan yang menang dalam tingkat internasional.
Taekwondo adalah olahraga asli dari Korea yang berkembang dengan pesat dan menjadi olahraga resmi pada Olimpiade sejak tahun 2000 di Sydney, selain itu Korea juga memiliki beberapa
macam olahraga bela diri lainnya seperti taekkyeon, hapkido, tang
soo do, kuk
sool won, kumdo dan subak. Selain sukses dengan pengembangan olahraga aslinya, Korea Selatan juga
berhasil menjadi tuan rumah berbagai perhelatan acara olahraga akbar. Pada
tingkat Asia, Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah Asian Games tahun 1986 di Seoul, 2002 di Busan, dan akan kembali menjadi tuan rumah pada 2014 di Incheon. Pada tingkat internasional, Korea Selatan
pernah menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 1988 di Seoul dan bersama dengan Jepang menjadi tuan rumah Piala
Dunia FIFA 2002. Prestasi
olahraga Korea Selatan terus meningkat. Korea Selatan menempati urutan keempat
perolehan medali saat menjadi tuan rumah Olimpiade Seoul 1988, serta menjadi satu-satunya tim Asia yang berhasil menembus babak semifinal
pada Piala
Dunia FIFA 2002 yang
diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang. Pada tahun 2010, Korea Selatan menjadi tuan rumah untuk balap mobil F1 di Yeongnam untuk pertama kalinya.
Saat ini indonesia sedang dilanda
demam K-Pop sehingga budaya Korea Selatan pun perlahan-lahan mulai masuk. Mulai
dari drama Korea sampai ke lagu-lagu K-Pop. Semua hal tersebut membawa budaya
Korea Selatan dengan hal-hal unik yang dilakukan oleh orang Korea Selatan pun
diadaptasi ke Indonesia. Macam-macam kebudayaan tersebut antara lain:
1. Orang
Korea rata-rata berteperamen tinggi. Mereka menganggap biasa untuk memaki dan
berbicara keras pada bawahan.
2. Hampir
semua produk kosmetik wanita di Korea yang menjadi modelnya adalah pria.
3. Orang
Korea Selatan sangat menggilai gadget. Jadi ketika Anda berjalan-jalan di Korea
baik di trotoar, subway dan tempat lainnya, orang Korea pasti akan selalu
memegang handphone, tv pocket yang bahkan dilengkapi dengan headset.
4. Menggendong
orang mabuk. Mungkin Anda pernah menonton drama Korea Lovers in Paris, maka
pasti Anda ingat dengan adegan Shuh-yuk menggendong Tae-young ketika mabuk. Itu
adalah kebiasaan orang Korea. Mengapa begitu? Karena tempat perberhentian bus
di sana tidak pas di depan bus tetapi harus ke terminal, jika naik taksi mahal
dan tidak bisa sembarangan menyetop.
5. Orang
Korea memiliki fakta unik yakni mereka punya kebiasaan makan mie langsung dari
panci. Tidak heran juga karena panci yang digunakan oleh mereka adalah panci
kuningan sehingga lebih cepat dingin dan kata orang Korea lebih terasa
kekeluargaan.
6. Kebiasaan
gosok gigi. Coba perhatikan pada setiap drama Korea yang Anda tonton, hampir
selalu ada adegan menggosok gigi sambil ngomong atau sambil bernyanyi.
7. Di
Korea, bermesraan di depan umum adalah sesuatu yang biasa. Kalau Anda
berjalan-jalan di Korea, jangan heran ketika melihat pasangan bergandengan
tangan bahkan berpelukan. Bahkan pasangan-pasangan yang ada di Korea Selatan
menganggap wajib untuk mengenakan baju couple.
8. Orang
Korea jarang makan dengan tangan karena dianggap kurang sopan.
9. Dalam
menerima atau menyerahkan sesuatu harus selalu dengan dua tangan.
10. Orang
Indonesia maupun orang Korea menganggap kontak mata sebagai pantangan dan tidak
boleh dilakukan kepada orang yang dihormati atau lebih tua.
11. Di
Indonesia untuk menunjukkan sesuatu dengan sopan (menunjukkan sesuatu kepada
orang yang lebih tua) menggunakan ibu jari, sedangkan di Korea menunjuk sesuatu
dilakukan dengan jari telunjuk.
12. Kebanyakan
cowok korea tuh lebih perasa , romantis ,penyabar dan rapuh hatinya daripada
ceweknya..
13. Dalam
kehidupan sehari-hari, berjabat tangan juga lazim di lakukan orang-orang Korea.
Sebagai bentuk salam, umumnya orang Indonesia menggunakan jabat tangan dan cium
pipi, sedangkan di Korea membungkukkan badan dan jabat tangan. Dalam hal jabat
tangan terdapat perbedaan pula antara Indonesia dan Korea. Di Indonesia umumnya
yang muda mengajak jabat tangan, sedangkan di Korea yang muda menunggu ajakan
jabat tangan dari yang tua.
14. Orang-orang
Korea biasa memberikan salam saat perkenalan, sebelum makan, sesudah makan,
ketika berpamitan, ketika tidur, dll, dengan cara menganggukkan kepala dan
sedikit membungkukkan badan. Kepala di tundukkan sekitar 30-60 derajat selama
2-3 detik. Ini di lakukan ketika menyampaikan salam hormat kepada orang yang
lebih tua atau di tuakan. Semakin dalam kita menundukkan kepala, berarti salam
yang kita sampaikan semakin hormat. Ungkapan maaf juga biasanya di sertai
dengan gerakan menundukkan kepala.
15. Warga
Korea selatan dinobatkan sebagai warga paling stress di Dunia karena 81% dari
penduduk korea mengalami stress setiap harinya makanya banyak banget warga
korea yang demen BUNDIR (Bunuh Diri) karena kehidupan korea yang keras
Kebiasaan
sosial budaya orang Korsel di 4 musim
Korea selatan, negara ini memang memiliki banyak hal yang mengesankan. Di Indonesia
sendiri kini tengah digemari banyak hal yang berbau Korea, entah itu
K-Pop, serial drama Korea, pariwisata, fashion atau yang lainnya. Tapi, ada
juga sesuatu tentang Korea yang masih jarang diketahui banyak orang, yakni
musim. Berbeda dengan Indonesia yang hanya memiliki 2 musim, Korea memiliki 4
musim cuaca, yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin.
Musim Semi
Musim semi di Korea Selatan
Di awali dengan musim semi, musim semi di Korea Selatan umumnya berlangsung antara bulan Maret sampai Mei.
Cuaca dan suhu udara di musim ini sangat bersahabat. Musim semi ini juga bisa
dibilang sebagai musim yang tepat untuk berwisata atau menikmati indahnya
kota-kota di Korea Selatan. Banyak hal bisa
dilakukan untuk mengisi musim semi yang cerah di Korea Selatan. Biasanya juga, bagi pecinta alam dan lingkungan,
musim semi di Korea Selatan ini adalah masa yang paling
tepat untuk menikmati keindahan tanaman-tanaman hias semisal magnolia,
forsythia, dan lainnya. Di Korea Selatan sendiri, selama musim semi ini ada banyak hal yang
menarik untuk diketahui dan juga untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata di
Korea, misalnya saja Festival Musim Semi Korea yang biasa dilangsungkan juga
antara Maret hingga Mei, kemudian ada juga Lotus Lantern Festival. Sementara itu, untuk tujuan wisatanya, bisa dipilih
lokasi-lokasi yang indah dan menarik seperti Changgyeonggung Palace, Ilsan Lake
Park, atau Jinhae Cherry Blossom Tunnel.
Lokasi wisata Jinhae Cherry Blossom Tunnel
Di Pulau Jeju-do, musim semi datang lebih awal
dibanding wilayah Korea Selatan lainnya. Sebagian besar dari Pulau Jeju yang indah ini, di musim semi itu
akan lebih banyak berwarna kuning, itu karena bunga-bunga Canola yang sedang
mekar berseri. Keindahan bunga Canola ini juga dapat dinikmati dalam sebuah
festival, yakni The Jeju Canola Flower Festival.
Hamparan bunga Canola berwarna kuning
Keceriaan musim semi di Korea Selatan juga makin ramai dengan adanya Cheongpungho Cherry
Blossoms Festival. Pada festival yang dilangsungkan di area Danau Cheongpungho
ini, para turis atau pengunjung akan disajikan pemandangan indah dari
bunga-bunga yang bersemi. Di lokasi festival, akan terlihat banyak bunga Cherry
Putih, Forsythias, Azaleas, dan bunga-bungan liar lainnya yang juga tak kalah
indah.
Cheongpungho Cherry Blossoms
Festival dengan latar pemandangan bunga Cherry putih yang sedang bersemi
Di musim semi juga, banyak warga Korea Selatan yang menikmati hari-harinya dengan berjalan-jalan
melihat tumbuhnya bunga-bunga dan pepohonan. Menikmati banyak bunga
berwarni-warni yang bersemi, berkunjung ke kota kuno Gyeongju bisa jadi
pengalaman yang tak terlupakan. Kota kuno Gyeongju ini sendiri merupakan kota
peninggalan Dinasti Silla, sebuah dinasti kerajaan yang paling lama berkuasa di
Korea.
Musim Panas
Musim panas yang cerah di Korea Selatan
Musim selanjutnya adalah musim panas. Bulan-bulan
panas yang serba hangat di Korea terjadi di antara periode bulan Juni hingga
awal September. Sementara puncak dari musim panas di Korea sendiri biasanya
terjadi di antara masa akhir pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus. Dan
sekedar informasi saja, di masa-masa ini juga lho biasanya banyak warga Korea yang meluangkan waktunya untuk pergi
jalan-jalan berwisata bersama keluarga atau teman. Liburan pantai adalah pilihan yang paling tepat untuk memanjakan diri
di musim panas di Korea. Di pantai-pantai Korea, banyak aktivitas outdoor yang menyenangkan, yang bisa kita lakukan mulai dari
sekedar jalan-jalan di atas pasir, berjemur menikmati hangatnya sinar matahari,
berenang di birunya air laut, atau memancing dari atas perahu. Untuk pilihan
pantainya sendiri, Korea menawarkan banyak pantai yang indah, sebut saja
Gyeongpo Beach di Kota Gangneung, Naksan Beach di Kota Yangyang, atau juga
Eurwangni Beach yang merupakan pantai favorit bagi kebanyakan warga Korea.
Menikmati musim panas Korea dengan wisata pantai
Di musim yang panas ini juga, olahraga bisa jadi
kegiatan lain yang seru dan menarik. Kalau di Korea sendiri, ada beberapa jenis
olahraga yang cukup populer dan biasa dilakukan oleh warga Korea atau
turis-turis selama musim panan. Olahraga tersebut antara lain rafting, flyfish rides, bungee jumping, dan selancar.
Macam-macam olahraga pantai musim panas di Korea
Musim Gugur
Musim gugur di Korea Selatan, boleh dibilang sebagai masa yang romantis. Di
sana-sini banyak daun berguguran menghiasi hari-hari yang tenang di Korea.
Bulan September hingga November adalah waktunya musim gugur. Di sebagian besar
wilayah Korea, dedaunan berubah warna menjadi kuning atau jingga selama musim
gugur. Banyak peristiwa yang menarik terjadi di masa musim gugur ini, misalnya
saja ada banyak festival di Korea yang dilangsungkan pada bulan-bulan September
hingga November. Festival-festival tersebut antara lain Fetsival Gingseng,
Festival Kembang Api, Festival Kimchi, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya,
macam-macam festival yang diselenggarakan selama musim gugur ini adalah
kegiatan-kegiatan yang unik, yang menggambarkan Korea dari bermacam sudut
semisal budaya, makanan, seni, dan lainnya.
Korea Festivals, banyak festival menarik di musim gugur
Wisata Korea lagi-lagi menjadi primadona di musim
gugur. Banyak tempat indah yang bisa dilihat para turis selagi musim gugur.
Tempat-tempat wisata itu, kebanyakan menyuguhkan wisata panorama alam yang
indah dan mempesona. Untuk tujuan wisatanya, ada banyak lokasi yang bisa
dijadikan pilihan. Misalnya saja mengunjungi lembah Cheonbuldong yang sangat
terkenal di sekitar pengunungan Seoraksan. Masih di kawasan pegunungan
Seoraksan, para turis juga bisa berkunjung ke Seoraksan National Park. Di taman
nasional yang diresmikan pada 2006 silam ini, para turis dapat menikmati banyak
keindahan alam dan mahluk hidupnya seperti aneka tumbuhan dan hewan yang hidup
bebas di taman ini.
Masih di musim gugur, ada satu agenda yang tak
boleh dilewatkan yaitu Chuseok atau Korea Thanksgiving Day. Kalau boleh saya
bilang, Korea Thanksgiving Day ini ibarat hari Lebarannya orang Korea. Di hari
itu, orang-orang Korea saling berkumpul bersama keluarga, kerabat, dan
teman-temannya untuk berbagi cerita, kegembiraan dan juga makanan. Di musim
gugur ini juga, bangsa Korea memetik hasil buminya, buah, sayur dan padi banyak
dijumpai di musim gugur ini.
Warga Korea berkumpul dan berbagi di Hari Thanksgiving
Musim Dingin
Musim dingin atau musim salju di Korea Selatan berlangsung pada bulan Desember hingga awal Maret. Di
sebagian Korea, terutama di bagian utara dan timur Korea, salju turun cukup
lebat. Dan biasanya juga, di sinilah para pecinta olahraga ski salju
menyalurkan kesukaannya bermain ski.
Musim dingin di Korea
Untuk menikmati salju di Korea Selatan, ada banyak tempat yang tersedia. Di antaranya adalah
Supia Snow Sleeding Field di Gwangjin, Seoul, Korean Folk Village Snow
Sledding Field di Yongin, Gyeonggi-do, dan juga Songdo Amusement Park di Namgu,
Incheon-si. Selain bermain ski, di beberapa tempat lainnya para turis juga bisa
beraksi dengan ice skating. Kalau ice skating ini biasanya dilakukan di
tempat-tempat dalam ruangan atau indoor.
Yang menarik juga dari musim dingin di Korea Selatan adalah adanya beberapa festival yang berhubungan
dengan salju. Misalnya saja Taebaeksan Snow Festival, Festival es yang satu ini
merupakan salah satu festival es yang paling populer di negeri K-pop ini. Di
festival ini juga, para turis bisa menikmati atau juga ikutan lomba membentuk salju. Kemudian ada juga Siberian
Husky dog sleeding, dan juga ice sleeding.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Setelahberakhirnya
Perang Dunia II, Korea pecah menjadi 2 negara
yaitu Korea Selatan Dan Korea Utara. Namun, saat ini Korsel lebih maju
daripada Korut.
2. Secara
Astronomis Korsel terletak di 33˚ LU sampai 39˚ LU dan 124˚ BT sampai 132˚ BT
3. Letak Korsel
secara Goegrafis :
Utara :
Korea Utara
Selatan : Laut China Timur
Timur :
Perairan Laut Jepang
Barat :
Laut Kuning
4. Luas wilayahnya 99.392 km2, dengan topografi kasar didominasi
oleh pegunungan dan hanya 30% wilayahnya yang berupa dataran.
5. Dalam hal SDA, Korsel
merupakan negara yang kaya akan Ginseng.
6.
Perekonomian
Korea didominasi oleh Industrian yang maju dalam beberapa dekade terakhir.
Pendapatan Bruto negara mencapai US$969,9 milyar. Produk ekspor utama adalah
Semikonduktor, alat komunikasi, kendaraan, kapal, mesin dan suku cadang, dll
7. Kebudayaan Korea banyak yang
dijadikan warisan budaya dunia oleh UNESCO dan pengaruh kebudayaan korea mulai
mendunia seiring dengan adanya Korea Wave.
B. Saran
Melihat kenyataan yang ada, Indonesia dapat belajar banyak dari Korea.
Negara yang merdeka tahun 1945 tersebut kini menjadi salah satu negara maju
yang patut diacungi jempol karena perjuangannya. Semangat yang patut untuk
dijadikan pembelajaran dalam membangun negara kita sendiri. Negara yang miskin
akan sumber daya dan juga sempit bahkan tidak subur mampu menjadi negara kaya
dan disegani. Dari segala kemajuan tersebut kuncinya adalah pendidikan
dan juga kedisiplinan yang selalu menjadi prioritas utama masyarakat Korea
Selatan.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar